Pembunuhan Feni Ere: Petunjuk Baru Terungkap dari Autopsi dan Penyelidikan Ekstensif

Pembunuhan Feni Ere: Petunjuk Baru Terungkap dari Autopsi dan Penyelidikan Ekstensif

Setahun setelah dilaporkan hilang, kasus kematian Feni Ere (28) di Palopo, Sulawesi Selatan, akhirnya menemui titik terang. Hasil autopsi dan tes DNA yang dilakukan tim forensik Polda Sulsel mengungkapkan bahwa Feni menjadi korban pembunuhan. Penemuan jasadnya dalam kondisi kerangka di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Battang Barat, Palopo pada 7 Februari 2025 lalu, kini didukung bukti kuat adanya kekerasan fisik. Kapolres Palopo, KBP Safi'i Nafsikin, mengungkapkan adanya bekas benturan benda tumpul di pipi korban sebagai indikator utama penyebab kematian. "Ada kenaan keras di pipi korban akibat benda tumpul," ungkap Kapolres kepada wartawan pada Senin, 10 Maret 2025. Lokasi penemuan jasad juga semakin memperkuat dugaan pembunuhan tersebut.

Meskipun polisi enggan merinci detail temuan penganiayaan, Kasus ini kini tengah dalam penyelidikan intensif. Bukti-bukti yang dikumpulkan telah dikirim ke Mabes Polri untuk investigasi ilmiah kriminal (crime scientific investigation) guna mengidentifikasi pelaku. Kapolres menekankan fokus penyidik pada pengumpulan alat bukti yang kuat, mengutamakan proses hukum yang berlandaskan fakta ketimbang pengakuan pelaku. "Kita tidak mengejar pengakuan, kita harus mengejar alat bukti," tegas Safi'i. Kesulitan dalam penyelidikan diakui oleh pihak kepolisian, yang menyebutkan bahwa pelaku menunjukkan kecerdasan dalam melancarkan aksinya. Kerjasama intensif antara Polres Palopo dan Polda Sulsel dikerahkan untuk memecahkan kasus ini.

Selain mengungkap identitas pelaku, penyidik juga tengah menyelidiki hilangnya sejumlah barang milik korban, termasuk dua ponsel dan sebuah mobil. Mobil korban, yang sempat hilang di Palopo, ditemukan di Makassar pada Juli 2024. Penyelidikan mengenai keberadaan mobil dan siapa yang membawanya ke Makassar menjadi fokus utama. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa ponsel korban sempat aktif beberapa waktu setelah kejadian, sebelum akhirnya tidak dapat dihubungi. Pihak kepolisian masih mendalami apakah hal ini terkait dengan upaya terduga pelaku menghilangkan jejak.

Proses penyelidikan melibatkan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah saksi. Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad, menyatakan bahwa hingga saat ini telah ada 22 saksi yang diperiksa, termasuk teman-teman dekat korban. Identitas para saksi masih dirahasiakan demi menjaga integritas proses penyelidikan. Polisi juga sedang menelusuri aktivitas Feni pada tanggal 24 hingga 26 Desember 2024, periode waktu sebelum ia dilaporkan hilang pada 26 Januari 2024. Pihak kepolisian mengimbau keluarga korban untuk bersabar menunggu proses penyelidikan yang diharapkan mampu mengungkap seluruh misteri di balik kematian Feni Ere.

Poin-poin penting dalam penyelidikan:

  • Hasil autopsi menunjukkan adanya bekas kekerasan benda tumpul di pipi korban.
  • Bukti kasus dikirim ke Mabes Polri untuk investigasi ilmiah kriminal.
  • Penyelidikan difokuskan pada pengumpulan alat bukti, bukan pengakuan pelaku.
  • Hilangnya dua ponsel dan mobil korban menjadi bagian dari penyelidikan.
  • Mobil korban ditemukan di Makassar setelah hilang di Palopo.
  • Penyidik telah memeriksa 22 saksi, termasuk teman dekat korban.
  • Periode waktu 24-26 Desember 2024 menjadi fokus penyelidikan.

Kasus ini diharapkan dapat segera terungkap dan pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. Polisi berkomitmen untuk terus bekerja keras mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan bagi Feni Ere.