Operasional Pusat Bantuan Gaza Dihentikan Sementara di Tengah Investigasi Serangan Mematikan

Di tengah sorotan internasional atas serangkaian insiden yang menelan korban jiwa, operasional pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza, yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) dengan dukungan dari Amerika Serikat dan Israel, dihentikan sementara. Penghentian ini dilakukan menyusul investigasi atas serangan mematikan yang menimpa warga sipil yang tengah mengantre untuk mendapatkan bantuan.

GHF, melalui pengumuman di platform media sosial, menyatakan bahwa penghentian sementara ini bertujuan untuk melakukan renovasi, reorganisasi, dan peningkatan efisiensi. Yayasan ini menargetkan pembukaan kembali pusat distribusi pada hari berikutnya, namun pernyataan juru bicara militer Israel mengindikasikan larangan perjalanan di ruas jalan menuju pusat distribusi, yang dianggap sebagai zona pertempuran.

Operasional GHF sendiri telah menuai kontroversi sejak awal pendiriannya pada 26 Mei, setelah adanya blokade pasokan bantuan ke Jalur Gaza selama dua bulan yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kelaparan massal. Meskipun mengklaim telah mendistribusikan jutaan paket makanan dalam waktu singkat, GHF menghadapi kritikan tajam menyusul serangkaian insiden yang menewaskan puluhan warga sipil yang sedang menunggu bantuan di sekitar area distribusi. Serangan terbaru, yang terjadi pada awal Juni, menyebabkan puluhan korban jiwa dan luka-luka.

Militer Israel membantah tuduhan bahwa pasukannya sengaja menargetkan warga sipil. Namun, mereka mengakui telah melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang dianggap sebagai ancaman bagi pasukan mereka. Insiden ini memicu kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyebut serangan terhadap pusat distribusi bantuan kemanusiaan sebagai potensi kejahatan perang.

PBB sendiri tidak menjalin kerjasama dengan GHF karena kekhawatiran mengenai independensi dan netralitas yayasan tersebut. PBB meragukan apakah distribusi bantuan yang dilakukan oleh GHF sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip kemanusiaan inti, terutama mengingat latar belakang pendanaan dan dugaan keterkaitan dengan kepentingan militer Israel. Situasi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, di mana jutaan orang sangat bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup.