Grup Salim Perkuat Investasi di KFC Indonesia Melalui Suntikan Modal Rp 40 Miliar
Grup Salim kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan bisnis PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola jaringan restoran KFC di Indonesia, dengan menyuntikkan modal sebesar Rp 40 miliar. Investasi ini dilakukan melalui PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET), salah satu perusahaan di bawah naungan Grup Salim.
Aksi korporasi ini terungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan DNET kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Rabu, 4 Juni 2025. Suntikan modal tersebut dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2025.
"Perseroan telah melakukan setoran modal sebesar Rp 40.000.000.050 kepada entitas asosiasi perseroan, yaitu FAST," demikian pernyataan resmi dari Manajemen DNET dalam keterbukaan informasi tersebut.
Dalam skema PMTHMETD ini, FAST menerbitkan sebanyak 533,33 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 150 per lembar saham. DNET, sebagai bagian dari Grup Salim, mengambil bagian sebanyak 266,66 juta lembar saham dari total saham baru yang diterbitkan. Dengan partisipasi ini, kepemilikan saham DNET di FAST meningkat menjadi 37,51% dari sebelumnya 35,84%.
Pihak DNET menegaskan bahwa aksi PMTHMETD ini tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha DNET secara keseluruhan. Langkah ini lebih dilihat sebagai bentuk dukungan strategis terhadap entitas asosiasi, FAST, dalam mengembangkan bisnisnya di industri makanan cepat saji.
Suntikan modal dari Grup Salim ini datang di tengah tantangan yang dihadapi oleh KFC Indonesia. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024, KFC mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 796,71 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan kerugian yang signifikan, mencapai 91,67% dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 415,64 miliar.
Selain itu, total pendapatan KFC Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 17,84% menjadi Rp 4,87 triliun pada tahun 2024, dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5,93 triliun. Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan terhadap kinerja operasional perusahaan di tengah persaingan yang ketat di pasar makanan cepat saji dan perubahan perilaku konsumen.
Dukungan finansial dari Grup Salim ini diharapkan dapat membantu FAST untuk mengatasi tantangan yang ada dan kembali mencatatkan pertumbuhan yang positif di masa mendatang. Investasi ini juga menunjukkan kepercayaan Grup Salim terhadap potensi bisnis KFC di Indonesia dan komitmennya untuk terus mendukung perkembangan industri makanan cepat saji di tanah air.
Berikut rincian aksi korporasi:
- Penerima Modal: PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) / KFC Indonesia
- Pemberi Modal: PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) / Grup Salim
- Nilai Investasi: Rp 40 Miliar
- Skema: Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)
- Jumlah Saham Baru Diterbitkan FAST: 533,33 Juta Lembar
- Harga Per Lembar Saham: Rp 150
- Jumlah Saham Diambil DNET: 266,66 Juta Lembar
- Persentase Kepemilikan DNET Setelah PMTHMETD: 37,51% (sebelumnya 35,84%)