Transformasi Mobil Eks Taksi: Sentuhan Personal untuk Kenyamanan Berkendara

Mobil bekas taksi, dengan harga yang lebih bersahabat, tetap menjadi opsi menarik bagi sebagian masyarakat yang ingin memiliki kendaraan pribadi. Kendaraan-kendaraan ini seringkali menjadi pilihan menarik, terutama bagi mereka yang memiliki kreativitas untuk mempercantik tampilan kendaraan. Oleh karena itu, pemilik baru seringkali melakukan modifikasi agar tampilan dan kenyamanan mobil ini dapat bersaing dengan mobil pribadi pada umumnya.

Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, pembeli mobil bekas taksi biasanya melakukan beberapa perubahan mendasar. Perubahan ini tidak hanya bersifat kosmetik, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan menambahkan fitur hiburan. Beberapa perubahan umum yang dilakukan meliputi:

  • Penggantian Pelek: Pelek standar seringkali diganti dengan model yang lebih menarik.
  • Penggantian Jok: Jok kain bawaan diganti dengan bahan semi kulit atau MBtech untuk kenyamanan dan tampilan yang lebih mewah.
  • Upgrade Head Unit: Head unit ditingkatkan menjadi layar sentuh yang lebih modern.

Selain itu, pemilik juga sering menambahkan fitur-fitur baru, seperti:

  • Kamera parkir
  • Speaker tambahan
  • Peredam kabin
  • Pengecatan ulang bodi

Beberapa pemilik bahkan melakukan poles total, termasuk penggantian emblem dan penambahan aksesori untuk tampilan yang lebih personal. Biaya modifikasi ini bervariasi, mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 15 juta, tergantung pada kualitas aksesori dan pengerjaan. Dengan anggaran yang tepat, mobil bekas taksi dapat diubah menjadi mobil pribadi yang menarik dan nyaman.

Lung Lung menyarankan agar pembeli mobil bekas taksi memeriksa kondisi mesin dan kelistrikan sebelum fokus pada modifikasi kosmetik. Meskipun tampilan menarik, performa yang buruk akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Pemeriksaan meliputi mesin, AC, sistem pengisian daya, dan rem. Dengan modifikasi yang tepat dan perawatan berkala, mobil bekas taksi dapat menjadi kendaraan harian yang andal dan ekonomis tanpa mengorbankan kenyamanan dan estetika.