Penyegaran Birokrasi, Bupati Bogor Mutasi dan Rotasi 13 Pejabat Eselon II
Kabupaten Bogor mengalami perombakan struktur pemerintahan setelah Bupati Rudy Susmanto melantik 13 pejabat tinggi pratama atau setara kepala dinas. Acara pelantikan yang berlangsung pada Selasa (3/6/2025) malam di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, menandai adanya rotasi dan mutasi signifikan di kalangan pejabat eselon II.
Keputusan ini, menurut Bupati Rudy Susmanto, bertujuan untuk menyegarkan birokrasi dan mengoptimalkan kinerja pemerintahan. Diharapkan, perubahan ini akan mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Bogor. Bupati menekankan bahwa rotasi dan mutasi adalah bagian alami dari dinamika organisasi pemerintahan yang bertujuan untuk menjaga efektivitas dan responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat.
"Proses ini telah melalui tahapan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku," jelas Rudy. "Mulai dari seleksi oleh panitia, asesmen, hingga mendapatkan persetujuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)." Proses yang ketat ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan bahwa setiap penempatan didasarkan pada kompetensi dan integritas.
Dalam amanatnya, Bupati Rudy mengingatkan para pejabat yang baru dilantik untuk memegang teguh amanah sebagai pelayan masyarakat. Ia menekankan bahwa kualitas hidup hampir 6 juta warga Kabupaten Bogor sangat bergantung pada kinerja aparatur sipil negara (ASN). Ia meminta agar program-program yang telah ditetapkan oleh Pemkab Bogor dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan tanpa terkecuali.
"Jangan menunda-nunda pekerjaan dan jangan mau diintervensi oleh siapapun," tegas Rudy. Pernyataan ini mencerminkan tekadnya untuk memastikan bahwa pelayanan publik berjalan optimal dan bebas dari kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Bupati juga menegaskan bahwa penempatan pejabat tidak didasarkan pada kedekatan personal, melainkan pada prestasi dan potensi masing-masing individu. Ia membantah adanya unsur politis dalam proses penempatan jabatan strategis ini. Menurutnya, pejabat yang menduduki posisi penting saat ini adalah mereka yang telah menunjukkan kinerja baik dan memiliki rekam jejak yang terbukti.
"Tujuan saya hanya satu, saya ingin melihat Kabupaten Bogor berubah dan semua masyarakatnya terlayani dengan baik," ungkap Rudy. Ia menambahkan bahwa para pejabat yang dilantik bukanlah orang baru di lingkungan Pemkab Bogor, melainkan pejabat lama yang diberi kepercayaan untuk memperkuat struktur pemerintahan.
Berikut adalah daftar pejabat yang mengalami rotasi dan mutasi:
- Sigit Wibowo: dari Inspektur menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum, dan Kesejahteraan Masyarakat
- Agus Ridhallah: dari Kadishub menjadi Kepala DPMPTSP
- Bayu Rahmawanto: dari Kadiskominfo menjadi Kadishub
- Bambang Widodo Tawekal: dari Kadisdik menjadi Kadiskominfo
- Rusliandy: dari Kepala BKPSDM menjadi Kadisdik
- Teuku Mulya: dari Kepala DPKPP menjadi Kepala DKP
- Yunita Mustika Putri: dari Sekwan DPRD menjadi Kepala BKPSDM
- Iwan Irawan: dari Kepala Dinas PUPR menjadi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan
- Suryanto Putra: dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan menjadi Kepala Dinas PUPR
- Andri Hadian: dari Kepala Bappenda menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan
- Fusia Meidiawaty: dari Direktur RSUD DR. KH Idham Chalid menjadi Kepala Dinas Kesehatan
- Yudi Santoso: dari Kadisbudpar menjadi Kepala Dinas Damkar
- Irwan Purnawan: dari Kepala DPMPTSP menjadi Sekretaris DPRD (Sekwan).
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan Kabupaten Bogor dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mencapai kemajuan yang signifikan di berbagai bidang.