Polda Jateng Sikat Premanisme: Daftar Ormas dan Kelompok Terlibat Terungkap
Polda Jawa Tengah gencar memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Operasi Aman Candi 2025 yang digelar selama tiga pekan, dari 12 hingga 31 Mei 2025, berhasil menjaring puluhan anggota organisasi masyarakat (ormas) dan kelompok masyarakat yang terlibat dalam praktik-praktik ilegal. Pengungkapan ini menjadi bukti komitmen kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat serta iklim investasi di Jawa Tengah.
Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Latif Usman, menyatakan bahwa operasi ini melibatkan berbagai satuan tugas yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait. Hasilnya, 33 orang yang terafiliasi dengan berbagai ormas dan kelompok berhasil diamankan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Organisasi-organisasi tersebut meliputi:
- Pemuda Pancasila (PP)
- Genk Los
- Sanek
- GRIB Jaya
- PSHT 16
- PSHT Winongo
- Squad Nusantara
- Gank Santa Cruz Solo
- LSM GMBI
Secara keseluruhan, Operasi Aman Candi 2025 berhasil mengungkap 711 kasus, dengan 184 di antaranya merupakan target operasi (TO) dan 517 kasus non-TO. Dari jumlah tersebut, 276 kasus ditingkatkan ke proses penyidikan, sementara 435 kasus lainnya diselesaikan dengan pembinaan terhadap pelaku. Total tersangka yang diamankan mencapai 916 orang, terdiri dari 888 laki-laki dan 28 perempuan. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk 23 unit kendaraan roda empat, 65 unit kendaraan roda dua, 59 unit telepon seluler, dan 100 senjata tajam.
Brigjen Pol Latif Usman menekankan bahwa penegakan hukum terhadap premanisme merupakan komitmen bersama antara Polda Jateng dan pemerintah daerah. Beberapa kasus menonjol yang berhasil diungkap meliputi:
- Aksi premanisme berkedok wartawan di sebuah hotel di Kota Semarang yang menyebabkan kerugian jutaan rupiah.
- Kasus perusakan aset PT KAI yang dilakukan oleh oknum anggota ormas.
- Tawuran antar-geng perempuan yang sempat viral di media sosial.
- Dugaan penipuan yang dilakukan oleh seorang ketua ormas di wilayah Blora beserta istrinya, dengan total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Lebih lanjut, Polda Jawa Tengah berencana untuk terus melakukan langkah-langkah intelijen dan pencegahan, serta memberikan pembinaan kepada masyarakat. Dukungan masyarakat sangat diharapkan dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban. Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika menemukan adanya praktik premanisme, baik yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Dengan demikian, diharapkan Jawa Tengah dapat benar-benar bersih dari aksi premanisme, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.