RS Mitra Jambi Luruskan Informasi Terkait Penanganan Pasien Kebakaran, Nurbaiti

Polemik seputar penanganan pasien korban kebakaran bernama Nurbaiti di Rumah Sakit Mitra Jambi akhirnya menemukan titik terang. Pihak rumah sakit memberikan klarifikasi resmi terkait informasi yang beredar di masyarakat. Klarifikasi ini disampaikan sebagai tanggapan atas isu yang menyebutkan adanya penolakan perawatan terhadap Nurbaiti.

Dr. Rachmad Yusuf, Direktur Rumah Sakit Mitra Jambi, dalam keterangannya di hadapan awak media menegaskan bahwa tidak ada penolakan pasien di rumah sakit yang dipimpinnya. Beliau menjelaskan kronologi kedatangan Nurbaiti ke rumah sakit tersebut. Menurutnya, Nurbaiti tiba di rumah sakit setelah dirujuk oleh pihak puskesmas. Setibanya di rumah sakit, pasien langsung mendapatkan penanganan medis awal berupa pemeriksaan dan pembersihan luka.

"Kami menerima pasien dengan baik dan langsung melakukan pemeriksaan," ujar dr. Rachmad.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya luka bakar dan pembengkakan pada lutut kiri Nurbaiti. Dokter kemudian menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan rontgen guna mengetahui kondisi lebih lanjut. Pihak rumah sakit juga telah memverifikasi data kependudukan pasien dan memastikan bahwa kartu BPJS yang bersangkutan aktif.

Namun, dalam proses penentuan langkah perawatan selanjutnya, muncul kendala komunikasi dengan pihak keluarga pasien. Menurut dr. Rachmad, keputusan mengenai tindakan medis lebih lanjut memerlukan persetujuan dari keluarga pasien. Pihak rumah sakit telah berupaya menghubungi dan berdiskusi dengan keluarga, termasuk anak dan kerabat Nurbaiti. Akan tetapi, proses pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Setelah menunggu selama kurang lebih satu jam dan pihak keluarga belum dapat memberikan keputusan, mereka akhirnya memutuskan untuk membawa pasien pulang," terang dr. Rachmad.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, pihak keluarga menyampaikan keinginan untuk membawa Nurbaiti pulang dan melakukan pengobatan alternatif. Pihak rumah sakit menghormati keputusan tersebut dan memberikan penjelasan mengenai kemungkinan untuk kembali ke rumah sakit jika diperlukan. Dr. Rachmad menambahkan bahwa jika pasien kembali pada hari yang sama, pihak rumah sakit siap untuk melanjutkan proses perawatan.

Mengenai informasi yang beredar tentang penggunaan jasa transportasi online, dr. Rachmad menjelaskan bahwa pada saat itu ambulans rumah sakit sedang tidak tersedia. Sebagai solusi, pihak rumah sakit membantu memesankan kendaraan Maxim atas permintaan keluarga pasien. Hal ini dilakukan karena keluarga pasien kesulitan untuk memesan sendiri.

Dengan adanya klarifikasi ini, pihak Rumah Sakit Mitra Jambi berharap dapat meluruskan kesalahpahaman yang mungkin timbul di masyarakat. Pihak rumah sakit menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada seluruh pasien, tanpa terkecuali.