Ancaman COVID-19 Mengintai: Kemenkes Imbau Waspada Lonjakan Kasus di Sejumlah Negara Asia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengeluarkan seruan kewaspadaan terkait peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia. Imbauan ini dikeluarkan menyusul tren kenaikan kasus yang signifikan sejak minggu ke-12 tahun 2025 di negara-negara seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) turut mengingatkan para pelaku perjalanan (traveler) Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi COVID-19 di negara-negara tersebut. Kemlu mengimbau agar para traveler memantau perkembangan kasus COVID-19 melalui kanal informasi resmi pemerintah setempat atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat juga menjadi fokus utama untuk mencegah penyebaran virus.

Kemlu juga menyarankan agar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri segera menghubungi hotline perwakilan RI di negara masing-masing atau menekan Tombol Darurat di aplikasi Safe Travel jika menghadapi situasi berbahaya atau darurat.

Kenaikan kasus COVID-19 di negara-negara tersebut dipicu oleh munculnya varian-varian baru virus corona. Beberapa varian yang terdeteksi antara lain:

  • XEC dan JN.1 di Thailand
  • LF.7 dan NB.1.8 di Singapura
  • JN.1 di Hong Kong
  • XEC di Malaysia

Kendati sebagian besar kasus yang dilaporkan tidak menunjukkan tingkat keparahan yang tinggi, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat untuk waspada mengingat potensi penyebaran virus di tempat-tempat umum seperti bandara, stasiun, pusat perbelanjaan, dan area wisata.

Kondisi Terkini COVID-19 di Indonesia

Dalam periode 25-31 Mei 2025, Kemenkes RI mencatat 7 kasus baru COVID-19 dengan positivity rate sebesar 2,05%. Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 orang yang diperiksa, terdapat dua orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Meskipun jumlah kasus relatif rendah, transmisi virus masih terus berlangsung di masyarakat.

Sebagai perbandingan, positivity rate tertinggi pada tahun 2025 terjadi pada minggu ke-19 dengan angka 3,62%. Kenaikan kasus tertinggi pada periode tersebut tercatat di provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Secara keseluruhan, Kemenkes telah memeriksa 2.160 spesimen sepanjang tahun 2025, dengan 72 spesimen di antaranya dinyatakan positif.

Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada kasus kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan selama tahun 2025.

Dampak Lonjakan Kasus di Thailand: Sekolah Kembali ke Pembelajaran Daring

Lonjakan kasus COVID-19 di Thailand telah mencapai angka 18.000 pasien per hari. Kondisi ini mendorong sejumlah sekolah untuk menerapkan kembali aturan khusus terkait proses belajar mengajar. Salah satunya adalah sekolah Bangkaew di bawah Pemerintah Kota Bangkaew, Distrik Bang Phli, Provinsi Samut Prakan. Sekolah tersebut menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai tanggal 4 hingga 6 Juni 2025.

Selama masa penutupan sekolah, siswa diimbau untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran dari rumah. Kegiatan belajar mengajar tatap muka dijadwalkan akan kembali normal pada tanggal 9 Juni 2025. Pihak sekolah juga mengimbau seluruh staf, guru, dan siswa untuk senantiasa menjaga kesehatan dan menghindari kerumunan.