Ketersediaan beras di Indonesia mencapai titik tertinggi dalam sejarah Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog), dengan stok menembus angka 4 juta ton pada Mei 2025. Data yang dirilis oleh Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menunjukkan bahwa Bulog saat ini memiliki 4.000.708 ton beras dalam cadangannya.

Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Bulog didirikan pada tahun 1969, dan jauh melampaui catatan stok beras dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah perbandingan stok beras Bulog pada bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya:

• 2019: 2.074.340 ton
• 2020: 944.575 ton
• 2023: 515.381 ton
• 2024: 1.467.626 ton

Tenaga Ahli Utama PCO, Prita Laura, menyampaikan bahwa pencapaian ini sangat signifikan mengingat kondisi ketidakpastian pangan global yang sedang berlangsung. Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2024, dunia semakin menjauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mengakhiri kelaparan pada tahun 2030.

Bahkan, Asia menjadi wilayah dengan jumlah orang kelaparan tertinggi, mencapai 384 juta jiwa. Di tengah tantangan global ini, Indonesia justru mampu meningkatkan cadangan berasnya secara signifikan.

"Di tengah kondisi keamanan pangan dunia yang melemah, Indonesia mencatatkan cadangan beras 4 juta ton yang tertinggi sejak Bulog berdiri tahun 1969," ujar Prita Laura.

Peningkatan stok beras ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat Indonesia dan menjaga stabilitas harga beras di pasar. Pemerintah terus berupaya untuk memperkuat sistem ketahanan pangan nasional, termasuk melalui peningkatan produksi beras dalam negeri, pengelolaan stok yang efisien, dan distribusi yang merata.

Capaian ini sekaligus membuktikan komitmen pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ketersediaan stok beras yang tinggi ini merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak, termasuk petani, Bulog, dan pemerintah. Pemerintah akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat dan mampu menghadapi tantangan global di masa depan.