Jelang Idul Adha, Jasa 'Salon' Kambing Kurban Raup Rezeki Nomplok di Lumajang

Menjelang Hari Raya Idul Adha, sebuah fenomena unik terlihat di Pasar Hewan Jogotrunan, Lumajang, Jawa Timur. Di tengah hiruk pikuk transaksi jual beli hewan kurban, hadir seorang pria bernama Suyit yang menawarkan jasa perawatan kambing, atau yang lebih dikenal dengan istilah 'salon kambing'.

Suyit, seorang warga Desa Purworejo, Kecamatan Senduro, telah mengubah peralatan sederhana seperti gergaji kecil dan sabit menjadi instrumen kecantikan bagi kambing-kambing yang akan dikurbankan. Ia berkeliling pasar, menawarkan jasanya kepada para pedagang yang ingin meningkatkan nilai jual hewan ternak mereka.

Jasa yang ditawarkan Suyit meliputi:

  • Perapihan Tanduk: Memotong dan merapikan tanduk kambing agar terlihat lebih estetis.
  • Pemangkasan Kuku: Memotong kuku kambing yang panjang dan tidak terawat.
  • Perawatan Bulu: Merapikan bulu kambing yang kusut dan kotor.

Meski terlihat sederhana, sentuhan Suyit memberikan dampak signifikan pada harga jual kambing. Para pedagang menyadari bahwa penampilan hewan kurban menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli. Kambing yang telah dirawat di 'salon' Suyit dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Rohim, seorang pedagang kambing, mengakui bahwa kambing yang mendapatkan perawatan ekstra dapat mengalami lonjakan harga antara Rp 500.000 hingga Rp 700.000 per ekor. Hal ini tentu menjadi insentif bagi para pedagang untuk memanfaatkan jasa Suyit.

Dengan tarif Rp 50.000 per ekor, Suyit mampu melayani 30 hingga 50 ekor kambing setiap harinya. Penghasilan yang ia peroleh bisa mencapai Rp 1,5 juta per hari. Usaha 'salon' kambing ini menjadi berkah tersendiri bagi Suyit di tengah persiapan Idul Adha.

Kisah Suyit membuktikan bahwa peluang usaha dapat muncul dari hal-hal yang tidak terduga. Di tengah tradisi kurban, ia berhasil menciptakan ceruk pasar yang menguntungkan dan memberikan nilai tambah bagi para pedagang kambing.