PMSM Bantah Tudingan Job Fair Sekadar Formalitas: Wadah Efektif Bertemu Talenta

Perhimpunan Manajemen Sumber Daya Manusia (PMSM) secara tegas membantah anggapan bahwa job fair atau bursa kerja hanyalah sebuah kegiatan seremonial tanpa substansi. Bantahan ini muncul sebagai respons terhadap viralnya video di media sosial yang menyoroti efektivitas job fair dalam menjembatani pencari kerja dengan perusahaan.

Ketua Umum DPP PMSM, Heriyanto Agung Putra, menyatakan bahwa job fair justru merupakan sebuah event penting yang memungkinkan pasar tenaga kerja menjadi lebih dinamis dan informatif. Menurutnya, job fair memberikan kesempatan bagi para pencari kerja untuk mengetahui berbagai peluang yang ada di berbagai perusahaan, sesuatu yang mungkin sulit didapatkan jika hanya mengandalkan sumber informasi terbatas.

"Melalui job fair, para pencari kerja bisa mendapatkan informasi detail terkait model kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Ini menjadi kesempatan berharga untuk mempersiapkan diri," ujar Heriyanto.

Lebih lanjut, Heriyanto menampik anggapan bahwa penyelenggaraan job fair merupakan bentuk paksaan dari pemerintah. Ia menjelaskan bahwa keterlibatan perusahaan dalam job fair didasari oleh kesukarelaan dan kesadaran akan manfaat yang bisa didapatkan.

"Perusahaan melihat job fair sebagai wadah yang efektif untuk menjaring talenta-talenta potensial sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses seleksi menjadi lebih terbuka dan beragam dibandingkan jika perusahaan hanya membuka lowongan secara terbatas," imbuhnya.

Menanggapi keluhan beberapa peserta job fair yang merasa ditolak, Heriyanto menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kriteria dan kebutuhan spesifik dalam mencari calon karyawan. Ia menekankan pentingnya bagi para pencari kerja untuk terus meningkatkan kompetensi dan menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar kerja yang terus berkembang.

"Perusahaan tentu mencari kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, penting bagi para pencari kerja untuk terus mengasah kemampuan dan beradaptasi dengan perkembangan industri," jelasnya.

Heriyanto juga menyoroti bahwa batasan usia bukanlah faktor utama dalam proses rekrutmen. Ia menegaskan bahwa perusahaan lebih fokus pada capability atau kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan, serta kesesuaian dengan kebutuhan perusahaan di masa depan.

"Jika seseorang memiliki kemampuan yang relevan, usia bukanlah halangan. Faktanya, banyak perusahaan yang kesulitan mencari tenaga kerja yang benar-benar memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Contohnya di sektor perbankan, kebutuhan akan tenaga kerja selalu tinggi setiap tahunnya, namun seringkali demand di pasar tidak dapat terpenuhi," pungkasnya.

Dengan demikian, PMSM berharap dapat meluruskan persepsi yang keliru mengenai job fair dan mengimbau para pencari kerja untuk memanfaatkan event ini sebagai kesempatan emas untuk mengembangkan karir mereka.