Kolaborasi Mitty Zasia dan Fanny Soegi: Sebuah Ode untuk Perempuan Perantau
Kolaborasi Mitty Zasia dan Fanny Soegi: Sebuah Ode untuk Perempuan Perantau
Lagu "Untuk Perempuanku Di Cermin", sebuah kolaborasi antara Mitty Zasia dan Fanny Soegi, bukan sekadar karya musik, melainkan sebuah refleksi mendalam tentang pengalaman menjadi perempuan perantau. Mitty Zasia, yang meninggalkan Kotamobagu, Sulawesi Utara, pada tahun 2014 untuk mengejar mimpi, menuangkan kisah perjalanannya yang penuh rintangan dan kerinduan dalam lirik-lirik lagu ini. Terlebih lagi di bulan Ramadan, momen-momen sederhana seperti sahur dan puasa pertama bersama keluarga di kampung halaman menjadi kenangan yang begitu membekas dan dirindukannya. Rasa rindu dan perjuangan yang dirasakan Mitty, ia yakini, adalah pengalaman yang juga dialami oleh banyak perempuan perantau lainnya.
"Lagu ini bukan hanya tentang kelelahan fisik, tetapi juga tentang kelelahan emosional yang seringkali disembunyikan oleh perempuan," ungkap Mitty dalam keterangan pers baru-baru ini. Proses kreatif di balik lagu ini berangkat dari keinginan Mitty untuk mengabadikan perjuangannya sebagai anak rantau dan menjadikannya sebagai pengingat akan kekuatannya untuk bertahan. Ia berharap lagu ini dapat menjadi penghibur bagi perempuan lain yang tengah menghadapi tantangan serupa, memberikan mereka ruang untuk mengakui kelelahan tanpa harus merasa bersalah atau menyembunyikannya.
Kolaborasi dengan Fanny Soegi menambahkan dimensi baru pada lagu ini. Fanny, yang juga memiliki pengalaman sebagai perantau, memberikan perspektif yang berbeda. Baginya, merantau bukan hanya tentang kesedihan dan kerinduan, tetapi juga tentang kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman seperjuangan dan saling menguatkan satu sama lain. "Merantau itu seru," kata Fanny. "Kita menemukan kekuatan dalam kebersamaan dan saling mendukung di tengah tantangan perantauan." Pengalaman positif ini menjadi pemanis dalam balutan emosi yang kompleks dalam lagu "Untuk Perempuanku Di Cermin".
Untuk memperkenalkan single ini kepada publik yang lebih luas, Mitty Zasia dan Fanny Soegi telah merilis video lirik dan live session lagu "Untuk Perempuanku Di Cermin" di kanal YouTube mereka. Video tersebut diharapkan dapat menjangkau pendengar yang lebih luas dan memungkinkan mereka untuk terhubung secara emosional dengan pesan yang disampaikan dalam lagu ini. Melalui kolaborasi ini, Mitty dan Fanny berharap lagu ini dapat menjadi pengingat bagi semua perempuan perantau untuk tetap teguh dan menghargai perjalanan hidup mereka yang penuh tantangan namun juga kaya akan pengalaman berharga.
Beberapa poin penting dalam lagu ini:
- Perjuangan perempuan perantau: Lagu ini menyoroti tantangan dan pengorbanan yang dihadapi perempuan perantau dalam mengejar mimpi mereka.
- Kekuatan dalam kebersamaan: Kolaborasi ini menekankan pentingnya dukungan dan persahabatan di antara perempuan perantau.
- Pengalaman emosional: Lagu ini tidak hanya fokus pada aspek fisik perantauan, tetapi juga mengeksplorasi aspek emosional yang kompleks.
- Penerimaan atas kelelahan: Lagu ini mendorong perempuan untuk menerima dan mengakui kelelahan mereka tanpa harus merasa bersalah.
- Harapan dan optimisme: Meskipun menyoroti kesulitan, lagu ini tetap menyampaikan pesan harapan dan optimisme bagi masa depan.