Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Covid-19 Menyusul Temuan Kasus Baru
markdown Gelombang kekhawatiran kembali menghampiri Indonesia seiring dengan terdeteksinya kasus Covid-19. Pemerintah, melalui Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyerukan peningkatan kewaspadaan di seluruh lapisan masyarakat. Seruan ini muncul di tengah laporan peningkatan kasus di beberapa negara tetangga, termasuk Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
"Kehadiran kasus di negara tetangga menuntut kita untuk meningkatkan kewaspadaan," ujar Hasan Nasbi di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Pemerintah merespons situasi ini dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan, dan pemangku kepentingan terkait. Surat edaran ini berfungsi sebagai pengingat dan panduan dalam menghadapi potensi penyebaran Covid-19.
Hasan Nasbi menekankan bahwa langkah-langkah proaktif ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan kasus Covid-19 di negara-negara tetangga dan temuan kasus positif di dalam negeri. Data menunjukkan bahwa positivity rate tertinggi tercatat pada minggu ke-19, mencapai 3,68 persen. Pemerintah berupaya mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kembali menerapkan protokol kesehatan yang pernah diterapkan secara ketat pada awal pandemi Covid-19 di bulan Maret 2020. Protokol tersebut mencakup:
- Mencuci tangan secara rutin
- Menggunakan masker
- Menghindari kerumunan
Selain itu, Hasan Nasbi juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala seperti pusing, flu, atau sakit tenggorokan. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengendalikan penyebaran virus secara efektif.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan adanya 7 kasus Covid-19 yang terdeteksi pada minggu ke-22 tahun 2025 (25-31 Mei). Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2025, total terdapat 72 kasus positif. Meskipun jumlah ini relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, Aji Muhawarman menekankan pentingnya kewaspadaan.
"Meskipun gejalanya ringan dan tidak ada laporan kematian, kita tetap harus waspada dan tidak meremehkan situasi ini," tegas Aji Muhawarman.