Evolusi Kiswah: Jejak Warna-warni Penutup Ka'bah Sepanjang Sejarah

Ka'bah, kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia, senantiasa diselimuti kain bernama kiswah. Tradisi penggantian kiswah dilakukan setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan saat jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Pergantian ini dilakukan sebagai upaya menjaga kesucian, kebersihan, dan keamanan Ka'bah dari berbagai potensi gangguan.

Namun, tahukah Anda bahwa warna kiswah tidaklah selalu hitam seperti yang kita lihat saat ini? Sejarah mencatat, warna kiswah telah mengalami berbagai perubahan seiring berjalannya waktu dan perubahan kepemimpinan.

Perubahan Warna Kiswah dari Masa ke Masa

Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAW pernah menggunakan kain dari Yaman dengan corak garis merah dan putih sebagai penutup Ka'bah. Setelahnya, pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan, kiswah berwarna putih menjadi pilihan.

Perubahan kembali terjadi di era Ibnu Zubair, yang memilih kain brokat berwarna merah untuk menyelimuti Ka'bah. Pada masa kekuasaan Sultan Seljuk, warna kuning menjadi pilihan untuk kiswah. Kemudian, pada masa Khalifah Abbasiyah Al-Nassir, warna kiswah sempat berubah menjadi hijau, sebelum akhirnya ditetapkan menjadi hitam, warna yang bertahan hingga saat ini.

Alasan di Balik Perubahan Warna

Menurut Dr. Fawaz Al-Dahas, Direktur Pusat Sejarah Makkah, pemilihan warna kiswah pada setiap periode didasarkan pada kondisi keuangan yang berlaku saat itu. Warna putih, meskipun terlihat paling bersih dan terang, ternyata tidak tahan lama. Kain berwarna putih mudah robek, kotor, dan dianggap tidak lagi suci setelah disentuh oleh ribuan bahkan jutaan peziarah.

Pada masa akhir pemerintahan Abbasiyah, warna hitam dipilih karena dinilai lebih tahan lama dan mampu menyamarkan noda akibat sentuhan para peziarah dari berbagai belahan dunia. Selain itu, terdapat pula interpretasi lain yang menyebutkan bahwa warna hitam dipilih sebagai simbol kesedihan Ka'bah karena tidak lagi menyaksikan kehadiran seorang Nabi di tengah-tengahnya.

Produksi Kiswah Modern

Saat ini, proses pembuatan kiswah dilakukan di kompleks industri Umm Al-Joud. Fasilitas modern ini dilengkapi dengan mesin-mesin canggih yang mampu menghasilkan kiswah berkualitas tinggi, jauh melampaui standar produksi pada era-era sebelumnya. Kiswah yang dihasilkan tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kuat dan tahan lama, mencerminkan kemajuan teknologi dan komitmen untuk menjaga kesucian Ka'bah.