Penelitian Ungkap Ratusan Siswa SMP di Buleleng Alami Kendala Membaca dan Permasalahan Psikologis
Penelitian Mendalam Ungkap Tantangan Membaca dan Kesehatan Mental Siswa SMP di Buleleng
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Kabupaten Buleleng, Bali, mengungkap fakta mengejutkan mengenai kemampuan membaca siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini menemukan bahwa ratusan siswa mengalami kesulitan dalam membaca, yang diperparah dengan masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan.
Tim peneliti dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menemukan bahwa setidaknya 356 siswa SMP di Buleleng menghadapi tantangan signifikan dalam kemampuan membaca. Temuan ini mendorong intervensi intensif yang melibatkan dosen dan mahasiswa FIP Undiksha sebagai relawan pendamping.
Faktor Penyebab Kesulitan Membaca
Penelitian ini mengidentifikasi berbagai faktor kompleks yang berkontribusi pada masalah ini, termasuk:
- Gangguan Kognitif: Beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan belajar karena masalah kognitif yang mendasarinya.
- Faktor Fisik: Kondisi fisik tertentu dapat mempengaruhi kemampuan siswa untuk fokus dan belajar.
- Disleksia: Gangguan belajar spesifik seperti disleksia dapat menjadi penyebab kesulitan membaca.
- Gangguan Emosional dan Psikososial: Kecemasan, stres, dan masalah emosional lainnya dapat menghambat kemampuan siswa untuk belajar.
- Kurangnya Motivasi dan Dukungan Keluarga: Lingkungan keluarga yang tidak mendukung atau metode pengajaran yang keras dapat menurunkan motivasi belajar siswa.
Dampak Emosional dan Perilaku
Para peneliti juga mencatat dampak emosional dan perilaku yang signifikan pada siswa yang mengalami kesulitan membaca. Beberapa siswa menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang parah, seperti:
- Reaksi fisik seperti buang air besar di celana.
- Perilaku menghindar seperti melarikan diri dari situasi belajar.
Kondisi ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada keterampilan membaca tetapi juga pada kesejahteraan emosional siswa.
Tingkat Kemampuan Membaca
Asesmen yang dilakukan oleh tim relawan Undiksha mengungkapkan variasi tingkat kemampuan membaca di antara siswa:
- Level Dasar: Sekitar 43,1% siswa (130 siswa) berada pada level dasar, belum menguasai abjad dan mengeja kata dengan lancar.
- Level Menengah: 36,5% siswa mampu mengenal huruf tetapi kesulitan membaca kalimat panjang atau kata dengan konsonan ganda.
- Level Lanjut: 20,4% siswa sudah lancar membaca tetapi belum memahami isi bacaan dengan baik.
Intervensi dan Pendampingan
Sebagai respons terhadap temuan ini, FIP Undiksha telah mengerahkan sumber daya untuk memberikan pendampingan intensif kepada siswa yang membutuhkan. Setiap mahasiswa relawan mendampingi satu siswa dalam sesi yang diadakan dua hingga lima kali seminggu. Intensitas pendampingan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kondisi geografis, dengan wilayah perkotaan menerima lebih banyak sesi daripada daerah pedesaan karena keterbatasan waktu dan jarak.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan intervensi teknis yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesulitan membaca di kalangan siswa SMP di Buleleng. Pendekatan yang komprehensif, yang mempertimbangkan faktor kognitif, emosional, dan sosial, diharapkan dapat membantu siswa mengatasi tantangan dan mencapai potensi penuh mereka.