Momentum Hari Pasar Modal: Jumlah Investor Ritel Tembus Rekor di Tengah Gejolak Ekonomi Global
Setiap tanggal 3 Juni, Indonesia memperingati Hari Pasar Modal, sebuah momen penting untuk merefleksikan perkembangan dan peran strategis pasar modal dalam perekonomian nasional. Sejarah pasar modal di Indonesia telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1912 di Batavia yang saat ini dikenal sebagai Jakarta. Pasar modal yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda, pada awalnya ditujukan untuk kepentingan VOC.
Sempat mengalami pasang surut, bahkan vakum akibat dampak Perang Dunia I dan II, pasar modal Indonesia kembali dibuka secara resmi pada tanggal 3 Juni 1952. Tanggal bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pasar Modal Indonesia, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi di pasar modal.
Peringatan Hari Pasar Modal tahun ini hadir dengan catatan menggembirakan. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan lonjakan signifikan jumlah investor ritel. Data terbaru menunjukkan, jumlah investor telah melampaui 7 juta Single Investor Identification (SID) pada 26 Mei 2025, meningkat pesat dibandingkan dengan 14,8 juta SID pada akhir tahun 2024. Pertumbuhan ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap investasi di pasar modal Indonesia, meskipun di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.
BEI memandang positif tren ini, yang mencerminkan optimisme terhadap prospek perekonomian Indonesia. Bahkan, di tengah dinamika ekonomi global dan kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat, minat investor untuk berinvestasi di pasar modal domestik tetap tinggi. Sebagai contoh, selama periode libur panjang Idul Fitri pada akhir Maret hingga awal April 2025, BEI mencatat penambahan lebih dari 38.000 investor saham.
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): Sempat mengalami fluktuasi, dari 7.079,905 pada akhir tahun 2024 menjadi 5.967,988 pada 9 April 2025, namun kembali menguat ke posisi 7.175,819 per 28 Mei 2025.
- Aplikasi IDX Mobile: BEI juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur informasi dan edukasi pasar modal. Salah satu upayanya adalah melalui aplikasi IDX Mobile yang telah diunduh oleh lebih dari 287.000 pengguna, serta pemanfaatan media sosial resmi BEI sebagai kanal informasi dan edukasi yang cepat dan mudah diakses masyarakat.
- Galeri Investasi BEI: BEI juga memperluas jaringan Galeri Investasi BEI yang saat ini berjumlah hampir 1.000 lokasi. BEI didukung oleh lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal yang berperan sebagai ujung tombak edukasi di berbagai daerah di Indonesia.
Selain fokus pada investor ritel, BEI juga berorientasi pada peningkatan partisipasi investor institusi. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menekankan pentingnya keterlibatan aktif investor institusi domestik dalam aktivitas transaksi pasar. Langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen BEI untuk membangun pasar modal yang transparan, dinamis, dan inklusif di masa depan.