Insiden British Airways: Penumpang Terjebak dalam Kabin Panas Akibat Kerusakan AC di Landasan
Penumpang British Airways Alami Kondisi Ekstrem di Landasan Dubai
Penerbangan British Airways BA104 dari Dubai menuju London Heathrow pada Sabtu, 24 Mei 2025, mengalami keterlambatan yang membuat para penumpang terpapar kondisi panas ekstrem di dalam kabin. Pesawat Boeing 787 tersebut mengalami kerusakan pada Auxiliary Power Unit (APU) sebelum lepas landas, menyebabkan gangguan pada sistem pendingin dan ventilasi kabin. APU, yang berfungsi sebagai sumber daya saat mesin utama pesawat tidak beroperasi, menjadi penyebab utama permasalahan ini.
Menurut laporan, setelah pesawat meninggalkan gerbang keberangkatan, lampu peringatan di kokpit menyala saat pesawat tengah menuju landasan pacu. Situasi semakin rumit karena gerbang kembali telah ditempati oleh pesawat lain. Sebagai akibatnya, pesawat dialihkan ke area kargo. Perubahan ini memaksa penumpang untuk tetap berada di dalam kabin yang pengap, menambah ketidaknyamanan mereka.
Seorang penumpang yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan pengalaman mengerikan tersebut di sebuah forum keluhan Facebook. Ia menggambarkan suhu di dalam kabin yang sangat tinggi dan dampaknya terhadap penumpang lain. Ia menyoroti bahwa para bayi dalam penerbangan tersebut harus ditelanjangi hingga hanya mengenakan popok untuk mengurangi rasa panas. Penumpang tersebut, yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang kesehatannya sendiri akibat panas dan stres yang berlebihan.
Kondisi di dalam pesawat semakin memburuk ketika suhu dilaporkan mencapai 47 derajat Celsius. Para pramugari hanya memberikan satu cangkir air kepada setiap penumpang. Pintu pesawat tetap tertutup, dan AC tidak berfungsi sementara teknisi berusaha memperbaiki masalah. Penumpang tersebut menyatakan bahwa mereka terjebak dalam kondisi panas tersebut selama kurang lebih dua jam.
Menanggapi insiden ini, juru bicara British Airways menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang. Pihak maskapai berterima kasih atas kesabaran para pelanggan saat masalah teknis pada pesawat sedang diatasi.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden serupa di mana penumpang harus menghadapi suhu ekstrem di dalam pesawat. Pada Juli 2024, penumpang Qatar Airways mengalami heatwave saat terjebak selama tiga jam di landasan di Yunani tanpa AC. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa penumpang mengalami mimisan dan harus menggunakan masker oksigen. Pada bulan yang sama, penumpang Juneyao Airlines juga mengalami masalah serupa akibat penundaan penerbangan selama dua jam tanpa AC, menyebabkan seorang penumpang pingsan.