Pemprov Jakarta Susun Strategi Penyelenggaraan Job Fair yang Lebih Terarah dan Efektif

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah menyusun strategi baru dalam penyelenggaraan job fair agar lebih terarah dan efektif, berkaca pada kejadian membeludaknya pencari kerja pada job fair 'Bekasi Pasti Kerja' beberapa waktu lalu. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya pendekatan yang lebih terukur dan terfokus agar job fair dapat memberikan manfaat maksimal bagi para pencari kerja.

Menurut Pramono, Pemprov Jakarta memiliki komitmen kuat dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi warganya. Namun, ia menekankan bahwa penyediaan lapangan pekerjaan harus selaras dengan kompetensi dan kebutuhan para pencari kerja. Oleh karena itu, Pemprov Jakarta berupaya untuk tidak terlalu mempublikasikan job fair secara besar-besaran, melainkan lebih fokus pada pendekatan link and match antara pencari kerja dan perusahaan.

"Kami ingin agar setiap individu yang hadir dalam job fair benar-benar memiliki kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, proses link and match dapat berjalan efektif dan beberapa peserta bahkan dapat langsung diterima bekerja," ujar Pramono seusai acara pemutihan ijazah di Jakarta Selatan, Selasa (3/5/2025).

Ia mencontohkan pengalaman saat pendaftaran Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang sempat membeludak. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kesempatan kerja yang ditawarkan oleh Pemprov Jakarta. Pramono memastikan bahwa hasil seleksi PPSU akan segera diumumkan.

Selain PPSU, Pemprov Jakarta juga berencana membuka lowongan pekerjaan sebagai pemadam kebakaran (damkar). Namun, berbeda dengan publikasi besar-besaran, informasi mengenai lowongan ini akan disebarkan secara lebih terfokus di tingkat kecamatan dan kelurahan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa informasi tersebut sampai kepada warga yang benar-benar membutuhkan dan memiliki kualifikasi yang sesuai.

Pramono menambahkan bahwa job fair akan terus diselenggarakan di tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Pemprov Jakarta dalam membantu warga mendapatkan pekerjaan. Ia menekankan bahwa Pemprov Jakarta memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan, termasuk membantu warga mendapatkan pekerjaan yang layak.

Sebelumnya, viral di media sosial video yang menunjukkan kerumunan pencari kerja di sebuah job fair di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi pada 27 Mei 2025 tersebut menjadi sorotan karena membeludaknya peserta yang berebut untuk memindai kode QR demi bisa melamar pekerjaan. Insiden ini memicu kekhawatiran akan keamanan dan efektivitas penyelenggaraan job fair.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bahwa insiden di Bekasi akan menjadi bahan evaluasi bagi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Pihaknya berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan dinas ketenagakerjaan daerah dalam penyelenggaraan job fair di masa mendatang. Evaluasi ini diharapkan dapat menghasilkan mekanisme yang lebih baik dan teratur dalam penyelenggaraan job fair, sehingga dapat menghindari kejadian serupa di masa depan.

Beberapa poin penting yang menjadi perhatian dalam evaluasi penyelenggaraan job fair antara lain:

  • Perencanaan yang matang: Memastikan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia sesuai dengan jumlah pencari kerja yang diundang.
  • Sistem pendaftaran yang teratur: Menerapkan sistem pendaftaran online atau sistem antrean yang jelas untuk menghindari kerumunan dan kekacauan.
  • Pengamanan yang memadai: Menyiagakan petugas keamanan yang cukup untuk mengendalikan massa dan menjaga ketertiban.
  • Sosialisasi yang efektif: Menyampaikan informasi mengenai job fair secara jelas dan terstruktur kepada para pencari kerja.
  • Koordinasi yang baik: Meningkatkan koordinasi antara Kemnaker, dinas ketenagakerjaan daerah, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam penyelenggaraan job fair.

Dengan evaluasi yang komprehensif dan implementasi langkah-langkah perbaikan, diharapkan penyelenggaraan job fair di masa mendatang dapat berjalan lebih efektif, aman, dan memberikan manfaat yang optimal bagi para pencari kerja.