Lionsgate dan Mel Gibson Kembali Berkolaborasi dalam Sekuel Kontroversial 'The Passion of the Christ'

Lionsgate Motion Picture Group dan Mel Gibson mengumumkan kolaborasi mereka dalam proyek ambisius, sekuel dari film kontroversial The Passion of the Christ. Adam Fogelson, Ketua Lionsgate Motion Picture Group, menyampaikan kabar gembira ini bersama Gibson, menandai kembalinya kerja sama yang menjanjikan. Icon Productions, perusahaan produksi milik Gibson dan Bruce Davey, akan turut serta dalam pembuatan film yang telah lama dinantikan ini.

Kolaborasi ini bukan kali pertama bagi Lionsgate dan Gibson. Sebelumnya, mereka telah sukses bekerja sama dalam film Hacksaw Ridge, yang meraih nominasi Oscar, serta Flight Risk yang dibintangi Mark Wahlberg. Lionsgate juga bertindak sebagai distributor untuk katalog film Icon, yang mencakup The Passion of the Christ. Kemitraan ini mempererat hubungan antara kedua belah pihak, menciptakan sinergi yang kuat untuk proyek ambisius ini.

Rincian mengenai alur cerita The Resurrection of the Christ masih dirahasiakan. Namun, spekulasi mengenai kembalinya para pemeran utama dari film pertama semakin santer terdengar. Jim Caviezel, yang memerankan Yesus Kristus, dan Monica Bellucci, yang berperan sebagai Maria Magdalena, dikabarkan akan kembali menghidupkan karakter ikonik mereka. Kehadiran wajah-wajah familiar ini diharapkan dapat membangkitkan nostalgia dan antusiasme para penggemar film pertama.

Proses produksi dijadwalkan akan dimulai pada akhir musim panas tahun ini, dengan lokasi syuting yang kemungkinan besar berada di Cinecitta Studios, Roma. Studio legendaris ini akan menjadi latar belakang bagi kisah epik yang berlatar belakang Yerusalem kuno. Para penonton dapat mengharapkan visual yang memukau dan atmosfer yang otentik, membawa mereka kembali ke masa-masa penting dalam sejarah Kristen.

Kesuksesan The Passion of the Christ pada tahun 2004 menjadi tolok ukur yang tinggi bagi sekuel ini. Film tersebut mencetak rekor sebagai film R-rated dengan pendapatan domestik tertinggi sepanjang masa. Dengan anggaran produksi sebesar USD 30 juta, film ini berhasil meraup lebih dari USD 610 juta di seluruh dunia. Lionsgate dan Gibson memiliki ekspektasi tinggi terhadap The Resurrection of the Christ, berharap film ini dapat melampaui kesuksesan pendahulunya.

Fogelson mengungkapkan antusiasmenya terhadap proyek ini, menyebut The Resurrection of the Christ sebagai salah satu peristiwa layar lebar yang paling dinantikan dalam satu generasi. Ia yakin bahwa film ini akan memukau penonton di seluruh dunia dengan skala dan ambisinya. Gibson juga menyatakan kegembiraannya atas kerja sama dengan Lionsgate, memuji semangat dan keberanian studio tersebut.

"Saya tidak bisa membayangkan distributor yang lebih cocok dari Lionsgate untuk The Resurrection of the Christ," kata Gibson, menekankan pentingnya proyek ini baginya. Ia menggambarkan film ini bukan hanya sebagai proyek komersial, tetapi juga sebagai misi spiritual dan artistik. Gibson berharap dapat menyampaikan pesan yang mendalam dan menginspirasi melalui film ini.

Kesepakatan antara Lionsgate dan Icon Productions melibatkan sejumlah tokoh penting. Lauren Bixby, John Biondo, dan Grace Clements mewakili pihak studio, sementara Bruce Davey, Vicki Christianson, Jim Osborne, dan Joel VanderKloot mewakili pihak pembuat film. Kolaborasi ini menggabungkan keahlian dan pengalaman dari berbagai pihak, memastikan bahwa The Resurrection of the Christ akan menjadi film yang berkualitas tinggi.

Dengan dukungan studio besar seperti Lionsgate dan visi kreatif dari Mel Gibson, The Resurrection of the Christ diprediksi akan menjadi salah satu film yang paling banyak dibicarakan menjelang perilisannya pada tahun 2026. Para penggemar film di seluruh dunia menantikan dengan antisipasi kembalinya kisah epik ini ke layar lebar.