Republik Korea Siaga Pemilu Presiden: Puluhan Ribu Aparat Keamanan Diterjunkan
Pemungutan suara dalam pemilihan presiden (pilpres) di Republik Korea telah dimulai pada hari Selasa (3/6), menandai puncak dari proses politik yang intensif sejak pemberhentian mantan Presiden Yoon Suk Yeol akibat dekrit darurat militer yang kontroversial. Untuk memastikan keamanan dan kelancaran proses demokrasi ini, hampir 30.000 personel kepolisian dikerahkan di seluruh negeri.
Badan Kepolisian Nasional Republik Korea telah mengumumkan penempatan 28.590 petugas di 14.295 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di berbagai wilayah. Langkah ini mencerminkan komitmen pihak berwenang untuk menjaga ketertiban umum dan mencegah potensi gangguan selama pemilu berlangsung.
Kepolisian Republik Korea memberlakukan status siaga tertinggi, memungkinkan mobilisasi seluruh personel kepolisian, sejak dimulainya pemungutan suara pada pukul 06.00 waktu setempat hingga pelantikan presiden terpilih. Hal ini menggarisbawahi pentingnya stabilitas dan keamanan selama masa transisi kekuasaan.
Proses pemungutan suara dijadwalkan berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat. Komisi Pemilihan Umum Nasional Republik Korea mencatat total 44.391.871 warga negara terdaftar sebagai pemilih sah, termasuk lebih dari 15,4 juta orang yang telah menggunakan hak pilih mereka dalam pemungutan suara awal yang diadakan selama dua hari pada minggu sebelumnya.
Pemilihan presiden kali ini sangat penting karena warga Republik Korea akan memilih pengganti Yoon, yang dimakzulkan setelah keputusannya memberlakukan darurat militer pada bulan Desember lalu memicu pergolakan politik. Langkah ini menyebabkan ketidakstabilan dan perpecahan di seluruh negeri, sehingga menjadikan pilpres ini sebagai momen krusial untuk pemulihan dan rekonsiliasi nasional.
Dalam kontestasi ini, lima kandidat presiden bersaing untuk mendapatkan suara rakyat. Lee Jae Myung, kandidat dari Partai Demokrat, memimpin dalam berbagai survei opini publik. Hasil survei menunjukkan 49 persen responden menganggap Lee sebagai kandidat terbaik.
Kim Moon Soo, yang mewakili Partai Kekuatan Rakyat (PPP) -- partai yang sebelumnya menaungi Yoon, berada di urutan kedua dalam survei dengan dukungan 35 persen. Sementara itu, tiga kandidat lainnya, yaitu Lee Jun Seok dari Partai Reformasi Baru, Kwong Young Guk dari Partai Buruh Demokratik, dan Song Jin Ho yang maju sebagai kandidat independen, juga berupaya meyakinkan pemilih dengan visi dan program mereka.
Berikut adalah nama-nama kandidat yang bersaing dalam pilpres:
- Lee Jae Myung (Partai Demokrat)
- Kim Moon Soo (Partai Kekuatan Rakyat/PPP)
- Lee Jun Seok (Partai Reformasi Baru)
- Kwong Young Guk (Partai Buruh Demokratik)
- Song Jin Ho (Independen)