Era Baru Konsumsi Energi: AI Diprediksi Lampaui Penambangan Bitcoin dalam Penggunaan Listrik

Era Baru Konsumsi Energi: AI Diprediksi Lampaui Penambangan Bitcoin dalam Penggunaan Listrik

Pergeseran lanskap konsumsi energi global tengah terjadi. Kecerdasan buatan (AI), dengan perkembangannya yang pesat, diperkirakan akan melampaui aktivitas penambangan Bitcoin yang selama ini dikenal boros energi. Prediksi ini muncul dari sebuah riset yang mengindikasikan kebutuhan listrik pusat data AI akan melonjak drastis dalam waktu dekat.

Riset bertajuk "Artificial intelligence: Supply chain constraints and energy implications" yang dilakukan oleh Alex de Vries-Gao, seorang kandidat PhD di Vrije Universiteit Amsterdam, menyoroti implikasi ekspansi AI generatif terhadap konsumsi energi. Pertumbuhan pesat AI memicu pembangunan pusat data skala besar dan produksi perangkat keras khusus, terutama Graphics Processing Units (GPU), yang haus energi.

Melonjaknya Kebutuhan Listrik Pusat Data AI

Pusat data modern mengandalkan ribuan hingga jutaan GPU untuk menjalankan model AI yang kompleks. GPU Nvidia H100, misalnya, memiliki konsumsi daya puncak hingga 700 watt saat beroperasi penuh. Dengan perkiraan penjualan 1,5 hingga 2 juta unit pada tahun 2024, dampak kumulatif konsumsi energi GPU ini sangat signifikan. GPU lain seperti AMD MI300X dan MI250X juga menyumbang pada peningkatan konsumsi daya pusat data.

Riset tersebut memperkirakan bahwa pada akhir tahun 2025, pusat data AI (di luar kripto) akan mengonsumsi hampir 50 gigawatt (GW) daya listrik. Angka ini jauh melebihi perkiraan konsumsi listrik penambangan Bitcoin yang diperkirakan sekitar 20 GW pada Maret 2025. Bahkan, konsumsi listrik AI ini diproyeksikan lebih besar dari penggunaan listrik nasional negara-negara seperti Irlandia, Swiss, Austria, dan Finlandia pada tahun 2023.

Implikasi Global dan Peringatan Badan Energi Internasional

Diproyeksikan bahwa AI akan menyumbang hampir setengah dari total konsumsi listrik pusat data pada tahun depan, meningkat dari sekitar 20 persen saat ini. Badan Energi Internasional (IEA) juga telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi pertumbuhan AI untuk menggandakan konsumsi listrik pusat data dalam dua tahun mendatang.

Dengan kebutuhan energi yang sangat besar, AI berpotensi meninggalkan jejak energi yang lebih besar daripada penambangan Bitcoin global. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting tentang keberlanjutan dan efisiensi energi dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI di masa depan.

Berikut Rincian GPU yang berpotensi boros listrik:

  • Nvidia H100: 700 Watt
  • Nvidia A100: 400 Watt
  • AMD MI300X: 750 Watt
  • AMD MI250X: 500 Watt