Keterlambatan Haji Furoda 2025: Biaya Tinggi Tidak Sebanding dengan Kepastian Keberangkatan?

Penantian Panjang Jemaah Haji Furoda 2025

Gelombang kekecewaan membayangi sejumlah calon jemaah haji furoda tahun 2025. Harapan untuk menunaikan ibadah haji melalui jalur non-reguler ini pupus sudah, setidaknya untuk saat ini. Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, yang menjadi gerbang utama kedatangan jemaah dari berbagai penjuru dunia, telah resmi menutup operasionalnya menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji.

Ironisnya, penutupan bandara ini bertepatan dengan selesainya proses kedatangan jemaah haji reguler yang difasilitasi pemerintah. Kloter terakhir, yang merupakan gabungan dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 62) dan Jakarta-Bekasi (JKS 61), telah tiba di Jeddah pada Minggu, 1 Juni 2025, pukul 02.45 waktu setempat.

Minimnya Reaksi Publik Atas Kegagalan Haji Furoda

Berbeda dengan permasalahan haji reguler yang kerap memicu perdebatan di media sosial, kegagalan keberangkatan jemaah haji furoda kali ini relatif sepi dari sorotan publik. Hal ini disinyalir karena mekanisme haji furoda yang tidak melibatkan peran pemerintah secara langsung. Pelaksanaannya sepenuhnya berada di bawah kendali otoritas Arab Saudi dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Analisis Biaya Haji Furoda: Investasi yang Tidak Pasti?

Haji furoda dikenal sebagai opsi haji yang menawarkan keberangkatan lebih cepat, namun dengan konsekuensi biaya yang jauh lebih tinggi. Menurut data dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), biaya haji furoda berkisar antara USD 22 ribu hingga USD 32 ribu, atau setara dengan Rp 400 juta hingga Rp 550 juta. Bahkan, untuk layanan VVIP, biaya dapat mencapai USD 50 ribu atau hampir Rp 900 juta. Lalu apakah biaya yang sangat mahal ini sepadan dengan jaminan keberangkatan?

Mengapa Haji Furoda Tetap Diminati?

Terlepas dari biaya yang fantastis, haji furoda tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian umat Muslim Indonesia. Keunggulan utama yang ditawarkan adalah waktu tunggu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan haji reguler. Bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial dan alasan mendesak seperti usia atau kesehatan, haji furoda menjadi solusi untuk segera menunaikan rukun Islam kelima.

Fleksibilitas Pemilihan Jalur Haji

Kementerian Agama memberikan kebebasan kepada calon jemaah haji untuk memilih jenis perjalanan haji sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Biaya haji reguler saat ini adalah Rp 89.410.258,79, sedangkan haji khusus berkisar antara Rp 187 juta hingga Rp 334 juta.

Pertimbangan Memilih Haji Furoda

  • Faktor Usia dan Kesehatan: Bagi jemaah yang berusia lanjut atau memiliki masalah kesehatan, haji furoda memungkinkan mereka untuk segera berangkat tanpa harus menunggu antrean yang panjang.
  • Kemampuan Finansial: Haji furoda jelas membutuhkan anggaran yang besar. Jemaah yang memilih jalur ini biasanya memiliki kemampuan finansial yang lebih dari cukup.
  • Kuota Terbatas: Kuota haji furoda sepenuhnya bergantung pada kebijakan pemerintah Arab Saudi. Tidak ada jaminan bahwa semua pendaftar haji furoda akan dapat berangkat.

Harapan dan Imbauan untuk Calon Jemaah Haji Furoda

Meskipun menghadapi kendala pada tahun ini, AMPHURI mengimbau calon jemaah haji furoda untuk tetap optimis. Mereka dapat mencoba kembali pada tahun mendatang jika kuota dari pemerintah Arab Saudi sudah tersedia. Alternatif lainnya adalah mendaftar melalui jalur haji khusus atau reguler yang mengikuti aturan pemerintah.