Banjir Rendam Pasar Cipulir, Aktivitas Perdagangan Lumpuh Sementara

Banjir Rendam Pasar Cipulir, Aktivitas Perdagangan Lumpuh Sementara

Hujan deras yang mengguyur Jakarta Selatan pada Selasa (4/3/2025) mengakibatkan banjir di Pasar Cipulir. Pantauan di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB menunjukkan genangan air cukup signifikan, mengganggu aktivitas perdagangan di pasar grosir tekstil terbesar di Jakarta tersebut. Basement pasar terendam sepenuhnya, memaksa para pedagang untuk menutup lapak dan menghentikan aktivitas jual beli. Ketinggian air di basement Pasar Cipulir mencapai sekitar satu meter, akibat luapan Kali Pesanggrahan.

Di lantai dasar, sebagian besar pedagang juga terpaksa menutup toko mereka. Kondisi berbeda terlihat di lantai dua, di mana beberapa pedagang masih berupaya mempertahankan aktivitasnya meskipun di tengah kondisi yang tidak ideal. Keberadaan genangan air yang cukup tinggi membuat akses masuk ke pasar menjadi sulit dan mengurangi jumlah pengunjung secara drastis. Kemacetan lalu lintas juga dilaporkan terjadi di sekitar Pasar Cipulir akibat dampak banjir tersebut. Kondisi ini tentu menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para pedagang, khususnya mereka yang berjualan di basement dan lantai dasar.

Dampak Luas Banjir Jakarta Selatan dan Timur

Banjir di Pasar Cipulir merupakan bagian dari dampak banjir yang lebih luas di Jakarta Selatan dan Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat kedua wilayah tersebut sebagai daerah yang paling parah terdampak banjir dengan ketinggian air melebihi satu meter. Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi dan luapan Kali Ciliwung serta Kali Pesanggrahan menjadi penyebab utama bencana ini.

Yohan menambahkan, kondisi genangan air di beberapa wilayah terdampak cukup fluktuatif dalam dua hari terakhir. Beberapa kawasan, seperti Kampung Melayu, sempat mengalami surut, tetapi kemudian kembali terendam akibat datangnya air kiriman dari hulu sungai. Situasi ini mempersulit prediksi kondisi banjir selanjutnya. BPBD Jakarta telah mengerahkan seluruh personelnya untuk membantu warga yang terdampak banjir dan melakukan upaya penanggulangan bencana sebaik mungkin. Upaya tersebut antara lain mencakup evakuasi warga, pembagian bantuan logistik, serta pembersihan pascabanjir.

Upaya Penanggulangan Bencana

Meskipun BPBD telah berupaya maksimal, dampak banjir di Pasar Cipulir dan wilayah lainnya di Jakarta Selatan dan Timur tetap menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial yang signifikan. Pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem drainase dan penanggulangan banjir di Jakarta untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Pentingnya koordinasi antar instansi dan partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana juga perlu diutamakan untuk meminimalisir dampak negatif banjir. Selain itu, perlunya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah pembuangan sampah sembarangan guna mencegah terjadinya penyumbatan saluran air dan mengurangi resiko banjir.

Berikut poin penting terkait dampak banjir di Pasar Cipulir:

  • Basement Pasar Cipulir terendam banjir setinggi 1 meter.
  • Pedagang di basement dan lantai dasar terpaksa menutup toko.
  • Aktivitas perdagangan di Pasar Cipulir terganggu signifikan.
  • Banjir disebabkan oleh luapan Kali Pesanggrahan dan curah hujan tinggi.
  • Jakarta Selatan dan Timur menjadi wilayah terdampak banjir terparah.
  • BPBD Jakarta telah mengerahkan seluruh personel untuk membantu warga.
  • Kondisi genangan air fluktuatif dan sulit diprediksi.