Harga Beras Merangkak Naik di Tengah Rekor Stok Nasional
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya kenaikan harga beras di tingkat grosir dan eceran pada bulan Mei 2025. Fenomena ini terjadi bersamaan dengan pencapaian rekor stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang melimpah, menandai dinamika menarik dalam pasar beras nasional.
Berdasarkan data BPS, harga rata-rata beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan tipis sebesar 0,01% secara bulanan. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terdapat kenaikan sebesar 2,37%. Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, menjelaskan bahwa secara kualitas, beras premium di tingkat penggilingan mengalami penurunan 0,35% month to month (mtm) namun naik 0,01% year on year (yoy). Sementara itu, beras medium mengalami kenaikan sebesar 0,17% (mtm) dan 1,8% (yoy).
Secara rinci, harga beras di tingkat penggilingan pada Mei 2025 adalah Rp 12.733 per kilogram, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 12.734 per kilogram. Pergerakan harga yang berbeda terlihat di tingkat grosir dan eceran, di mana terjadi kenaikan. BPS mencatat harga beras di tingkat grosir pada Mei 2025 sebesar Rp 13.735 per kilogram, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka Rp 13.728 per kilogram. Di tingkat konsumen, harga beras pada Mei 2025 tercatat Rp 14.784 per kilogram, juga mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 14.754 per kilogram.
"Di tingkat eceran terjadi inflasi 0,20% secara mtm dan terjadi inflasi sebesar 2,46% secara yoy. Harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup jenis kualitas dan harga beras di seluruh wilayah Indonesia," jelas Pudji.
Di sisi lain, pemerintah mencatat sejarah baru dalam pengelolaan pangan nasional dengan mencapai stok CBP yang melampaui 4 juta ton, sebuah angka yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perum Bulog didirikan pada tahun 1969. Data real-time menunjukkan bahwa serapan beras oleh Bulog telah mencapai 2.407.257 ton, sehingga total stok beras nasional tercatat sebesar 4.001.059 ton. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi pada pencapaian ini, termasuk petani, DPR RI, TNI, Polri, pemerintah daerah, Bulog, akademisi, pelaku usaha penggilingan, dan penyuluh pertanian.
Mentan juga menyoroti peran Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong berbagai terobosan strategis melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) yang bertujuan untuk memperkuat produksi dan mempermudah petani dalam berusaha tani. Capaian ini dianggap sebagai hasil kolaborasi nasional yang solid dalam memperkuat ketahanan pangan dan menyejahterakan petani di seluruh Indonesia.
Berikut daftar kata kunci penting berita ini:
- Harga Beras
- BPS
- Stok Beras
- Inflasi
- Perum Bulog
- Mentan Amran Sulaiman
- Cadangan Beras Pemerintah (CBP)
- Distribusi Beras
- Ketahanan Pangan
- Petani