Lantaran Weton, Pernikahan Digelar di Ruang Rawat Rumah Sakit Ponorogo

Akad nikah berlangsung di ruang Masitah, Rumah Sakit Umum Aisyiyah Ponorogo, menjadi momen haru sekaligus unik bagi Desy Umi Lutviana (23) dan Rizky Wijaya Putra (27). Pasangan ini, yang berasal dari Ponorogo dan Grobogan, Jawa Tengah, mengikat janji suci di tengah kondisi kesehatan Desy yang kurang memungkinkan.

Desy, yang terbaring lemah akibat penurunan kesadaran dan sesak napas sejak Jumat (30/5/2025), tetap tegar melangsungkan pernikahan yang telah lama direncanakan. Menurut perhitungan Jawa, tanggal 2 Juni dianggap sebagai hari baik untuk pernikahan mereka. Hal inilah yang mendorong keluarga untuk tetap melaksanakan akad nikah sesuai jadwal, meski harus dilakukan di rumah sakit.

"Karena tidak bisa diundur. Wetonnya sudah pas sesuai dengan perhitungan," ungkap Desy dari ranjang rumah sakit. Pernikahan ini sedianya akan digelar di Kantor Urusan Agama (KUA), namun takdir berkata lain.

Meskipun dalam kondisi sakit, Desy tampak bahagia saat Rizky mengucapkan ijab kabul dengan lancar. Mahar pernikahan mereka berupa perhiasan emas seberat 8 gram dan uang tunai 20.824 Yen Jepang, setara dengan sekitar 23 juta rupiah. Nilai mahar ini ternyata memiliki makna tersendiri bagi pasangan tersebut.

"Besar mahar itu merupakan tanggal suami saya pertama kali kenal dan berkomentar di akun TikTok saya. Mas itu komentar di TikTok pada tanggal 20 Agustus 2024, lalu kami bertemu di bandara," jelas Desy.

Kisah cinta Desy dan Rizky terbilang unik. Keduanya bertemu di bandara saat Desy kembali ke Indonesia dari Jepang. Tanpa melalui proses pacaran yang lama, keluarga Rizky langsung melamar Desy.

"Ketika itu istri saya pulang ke Indonesia, kami bertemu di Bandara Jepang. Tidak ada pacaran, orang tua saya langsung melamar dan diterima," kata Rizky.

Rizky bahkan rela mengambil cuti selama 1,5 bulan demi menepati janji menikahi Desy sesuai dengan perhitungan tanggal pernikahan yang telah disepakati keluarga. "Kami tidak pacaran, tetapi kami punya komitmen dan langsung nikah," ujarnya.

Sementara itu, pihak RSU Aisyiyah Ponorogo, melalui Kabag Humas dan Pemasaran Muhammad Arbangin, memberikan fasilitas agar akad nikah dapat berjalan lancar. Pihak rumah sakit terus memantau kondisi Desy selama prosesi akad nikah berlangsung. Kondisi Desy terus membaik sehingga diizinkan untuk melaksanakan akad nikah.

Usai resmi menjadi suami istri, Desy dan Rizky belum memiliki rencana untuk berbulan madu. Keduanya sepakat untuk fokus pada pemulihan kesehatan Desy terlebih dahulu. Setelah Desy diperbolehkan pulang, keluarga berencana menggelar tasyakuran.

"Belum terpikir mau ke mana, masih fokus biar cepat pulih dan segera pulang. Di rumah nanti rencananya ada tasyakuran," tutup Desy.

Poin-poin penting:

  • Akad nikah dilangsungkan di RSU Aisyiyah Ponorogo karena kondisi kesehatan Desy.
  • Tanggal pernikahan dipilih berdasarkan perhitungan weton Jawa.
  • Mahar pernikahan memiliki makna khusus bagi pasangan.
  • Kisah cinta Desy dan Rizky berawal dari pertemuan di bandara.
  • Pasangan ini fokus pada pemulihan kesehatan Desy sebelum merencanakan bulan madu.