Kepolisian Jambi Umumkan Hasil Uji Laboratorium Beras Batanghari: Terbukti Asli, Bukan Sintetis
Kepolisian Daerah Jambi telah merilis hasil uji laboratorium terkait dugaan beras palsu yang sempat meresahkan warga Batanghari, Jambi. Pengujian ini dilakukan menyusul laporan dari seorang ibu rumah tangga bernama Lilis Suryani yang merasa curiga terhadap beras premium yang dibelinya.
AKBP Hernawan, Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jambi, mengonfirmasi bahwa hasil uji lab menunjukkan beras tersebut adalah asli dan bukan merupakan beras sintetis atau beras plastik seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Proses pengujian memakan waktu sekitar dua minggu sejak sampel beras diambil dan diperiksa secara mendalam.
"Hasil uji lab telah keluar dan membuktikan bahwa beras tersebut adalah beras asli, bukan beras plastik atau sintetis," ujar AKBP Hernawan.
Menurut Hernawan, kecurigaan awal muncul karena sebagian kecil beras mengambang saat dicuci. Namun, ia menjelaskan bahwa hal ini tidak serta merta menunjukkan beras tersebut palsu. Ia menduga bahwa beras yang dibeli Lilis adalah jenis beras premium yang mungkin mengalami sedikit perbedaan kualitas akibat proses produksi.
"Beras yang mengambang jumlahnya tidak signifikan dan setelah diuji, dipastikan itu adalah beras premium. Kemungkinan, mesin produksi beras dapat mengolah berbagai jenis padi, sehingga ada kemungkinan tercampur. Namun, persentasenya sangat kecil," jelasnya.
Sebelumnya, Lilis Suryani, warga Desa Koto Boyo, Kecamatan Bathin 24, Batanghari, Jambi, membuat laporan setelah menemukan keanehan pada beras premium yang dibelinya di sebuah toko. Lilis mengaku curiga karena bentuk dan warna beras tersebut berbeda dari biasanya saat dicuci.
"Saat mencuci beras, saya melihat ada beras yang mengambang, berbeda dengan beras yang asli," kata Lilis.
Kecurigaan Lilis semakin bertambah setelah beras tersebut dimasak. Ia mendapati tekstur nasi menjadi lebih lembek dan lengket dari biasanya. Padahal, menurutnya, beras merek tersebut biasanya menghasilkan nasi yang pera dan tidak lengket.
"Setelah dimasak, nasi menjadi lembek dan lengket. Padahal, biasanya beras ini menghasilkan nasi yang pera. Nasinya tidak mekar, tapi malah lengket," ujarnya.
Lilis juga menyebutkan ciri-ciri fisik beras yang membuatnya curiga, seperti bentuk yang tidak seragam, warna putih seperti gabus, dan beberapa butir beras yang bengkok atau berbentuk persegi.
Meski demikian, dengan hasil uji laboratorium yang telah dikeluarkan oleh Polda Jambi, kekhawatiran masyarakat terkait peredaran beras palsu di wilayah Batanghari dapat diredam. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada isu yang belum jelas kebenarannya dan selalu melakukan pengecekan keaslian produk sebelum dikonsumsi.
Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:
- Hasil Uji Lab: Beras yang diduga palsu di Batanghari, Jambi, dinyatakan asli berdasarkan uji laboratorium Polda Jambi.
- Penyebab Kecurigaan: Kecurigaan awal muncul karena sebagian beras mengambang saat dicuci dan tekstur nasi yang lembek setelah dimasak.
- Penjelasan Polisi: Polisi menduga beras tersebut adalah beras premium yang mungkin mengalami sedikit perbedaan kualitas akibat proses produksi.
- Imbauan: Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada isu yang belum jelas kebenarannya dan selalu melakukan pengecekan keaslian produk sebelum dikonsumsi.