Lapas Nabire Geger: Belasan Narapidana Kabur Usai Serang Petugas Jaga
Kerusuhan pecah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, pada Senin (2/6). Sebanyak 19 narapidana dilaporkan melarikan diri setelah melakukan penyerangan terhadap petugas jaga. Insiden bermula sekitar pukul 10.30 WIT, saat jam besuk berlangsung, memicu kepanikan dan kekacauan di dalam lapas.
Menurut keterangan dari Kepala Lapas Nabire, Edi Saputra, kejadian bermula ketika dua narapidana mengajukan izin untuk menuju ruang registrasi. Saat pintu sel dibuka oleh petugas, keduanya secara tiba-tiba menyerang menggunakan senjata tajam, yang diduga diselundupkan saat jam besuk. Aksi ini memicu reaksi dari narapidana lain, yang kemudian memanfaatkan situasi untuk melarikan diri.
Serangan tersebut mengakibatkan tiga petugas Lapas Nabire mengalami luka-luka. Dua di antaranya menderita luka serius akibat sabetan senjata tajam, sementara satu petugas lainnya mengalami luka ringan. Pihak lapas masih melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap asal-usul senjata tajam yang digunakan dalam aksi pelarian tersebut.
"Kami masih menyelidiki dari mana asal senjata tajam itu. Diduga kuat senjata itu disembunyikan di balik pakaian saat jam kunjungan," ujar Edi Saputra.
Lebih lanjut, Edi menduga bahwa aksi pelarian ini telah direncanakan secara matang oleh para narapidana. Mereka memanfaatkan kelengahan petugas saat jam besuk untuk melancarkan aksinya. Pihak Lapas Nabire kini tengah meningkatkan sistem pengamanan dan memperketat prosedur penjagaan.
Beberapa langkah yang diambil antara lain:
- Memperkuat sistem pengamanan di seluruh area lapas.
- Memperbaiki Standar Operasional Prosedur (SOP) penjagaan.
- Berkoordinasi dengan Polres Nabire dan Kodim setempat untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kejadian serupa terulang.
Lapas Nabire diketahui telah menerima alokasi lima petugas baru dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Namun, hingga saat ini, kelima petugas tersebut belum aktif bertugas karena masih dalam proses penempatan.