Jonathan Anderson Nakhoda Tunggal Dior: Era Baru dalam Sejarah Mode

Jonathan Anderson Sah Jadi Pengarah Kreatif Dior: Era Baru dalam Industri Mode

Industri mode dunia dikejutkan dengan penunjukan Jonathan Anderson sebagai direktur kreatif untuk seluruh lini Dior, meliputi busana wanita, pria, dan haute couture. Keputusan ini menandai sebuah era baru, menjadikan Anderson sebagai desainer pertama setelah Christian Dior sendiri yang memegang kendali penuh atas seluruh aspek kreatif rumah mode ikonis tersebut. Pengumuman resmi ini disampaikan oleh LVMH, perusahaan induk Dior dan Louis Vuitton, yang memuji Anderson sebagai "salah satu talenta kreatif paling brilian di generasinya."

Penunjukan ini bukan hanya sekadar pergantian tongkat estafet kepemimpinan kreatif, tetapi juga mematahkan tradisi lama LVMH yang sejak tahun 2001 memisahkan divisi desain pria dan wanita di Dior. Kini, Anderson mengemban tugas berat untuk merancang sepuluh koleksi setiap tahunnya bagi merek dengan valuasi mencapai sekitar 9 miliar dolar AS. Langkah berani ini mencerminkan dinamika baru dalam industri mode global yang tengah menghadapi perlambatan akibat ketidakstabilan ekonomi dan politik dunia. Analis industri mewah dari Bernstein, Luca Solca, menyatakan bahwa pergantian pimpinan kreatif merupakan kesempatan untuk menyegarkan kembali merek.

Penunjukan Anderson merupakan puncak dari spekulasi panjang mengenai suksesi kreatif di Dior. Rumor mulai beredar sejak September 2024, dan semakin menguat pada Januari 2025 ketika Kim Jones mengundurkan diri dari posisinya sebagai direktur artistik Dior Men. Anderson akhirnya ditunjuk pada bulan April, meskipun pengumumannya dilakukan secara tertutup dalam rapat pemegang saham LVMH. Sementara itu, Maria Grazia Chiuri tetap memimpin lini wanita hingga peragaan Dior Cruise di Roma beberapa waktu lalu, sebelum pengunduran dirinya diumumkan dua hari kemudian.

Anderson bukanlah nama asing bagi LVMH. Sejak tahun 2013, ia telah dipercaya sebagai desainer untuk Loewe, rumah mode kulit asal Spanyol yang kala itu tengah berjuang untuk menemukan kembali identitasnya. Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade, Anderson berhasil mengubah Loewe menjadi merek yang paling banyak diperbincangkan, dengan pendapatan tahunan diperkirakan mencapai 2 miliar dolar AS. Desainer berusia 40 tahun ini dikenal dengan kemampuannya menggabungkan konsep runway yang teatrikal dengan produk komersial yang laris di pasaran. Kreasi-kreasinya yang unik, seperti gaun dengan miniatur mobil di kelim, tas Puzzle yang menjadi ikon, dan sepatu stiletto dengan hiasan telur ceplok, telah menarik perhatian selebritas ternama seperti Daniel Craig, Greta Lee, Ayo Edebiri, dan Josh O'Connor, yang kemudian menjadi bagian dari lingkaran Loewe di bawah kepemimpinan kreatif Anderson.

Pada tahun 2024, Loewe bahkan menjadi sponsor utama Met Gala, di mana Anderson tampil sejajar dengan Anna Wintour yang mengenakan busana Loewe dari ujung kepala hingga kaki. Di tengah puncak kesuksesannya, Anderson tampaknya ingin mengeksplorasi batasan-batasan baru. Ia bekerja sama dengan sutradara Luca Guadagnino untuk mendesain kostum film "Challengers" dan "Queer," menunjukkan ambisinya yang melampaui dunia mode dan merambah seni tinggi serta budaya pop.

Kini, seluruh perhatian tertuju pada Paris, di mana Anderson akan meluncurkan debutnya untuk Dior Men's Spring/Summer 2026 pada bulan Juni mendatang. Debut busana wanita dijadwalkan pada bulan Oktober. Untuk fokus sepenuhnya pada tugas barunya, Anderson memutuskan untuk menangguhkan label pribadinya, JW Anderson.

Penunjukan Jonathan Anderson sebagai nakhoda tunggal Dior menandai babak baru dalam sejarah rumah mode tersebut. Kemampuannya dalam menggabungkan kreativitas visioner dengan daya tarik komersial akan menjadi kunci dalam memimpin Dior menuju era baru yang penuh inovasi dan kesuksesan.