Kejagung Menduga Pembacokan Stafnya di Depok sebagai Upaya Perampokan dengan Kekerasan
Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menginvestigasi kasus pembacokan yang menimpa salah seorang pegawainya, DSK, di wilayah Depok, Jawa Barat. Berdasarkan penyelidikan awal, Kejagung menduga bahwa insiden tersebut merupakan aksi perampokan dengan kekerasan.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menyampaikan di Jakarta pada Senin (2/6/2025), bahwa kesimpulan sementara mengarah pada kemungkinan adanya tindak kejahatan yang lebih luas, termasuk percobaan perampokan atau pencurian dengan kekerasan. Dugaan ini muncul lantaran korban, DSK, adalah staf di Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdakrimti) dan tidak terlibat langsung dalam penanganan perkara hukum.
"Yang bersangkutan tidak menangani perkara. Investigasi profil menunjukkan bahwa yang bersangkutan sangat jauh dari potensi perseteruan atau masalah yang mungkin memicu serangan," ujar Harli.
Kejaksaan Agung berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan mengungkap motif sebenarnya di balik serangan tersebut. Harli menambahkan, penangkapan pelaku akan membantu menjelaskan secara rinci apa yang melatarbelakangi tindakan tersebut dan informasi ini akan disampaikan kepada publik.
Peristiwa pembacokan terjadi pada Sabtu (24/5) sekitar pukul 02.30 WIB di Pengasinan, Sawangan, Depok. Saat itu, DSK yang menjabat sebagai Kasi Perangkat Keras dan Jaringan baru saja pulang kerja. Dalam perjalanan pulang, ia berteduh karena hujan deras. Setelah hujan reda, DSK melanjutkan perjalanan.
Menurut keterangan Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, sesampainya di Jalan Pengasinan, sekitar satu kilometer dari rumahnya, korban didekati oleh dua orang pengendara motor dari arah berlawanan. Para pelaku langsung mendekat dan mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban sambil berteriak.
"Sambil berteriak 'sikat', pelaku mengayunkan senjata tajam ke pergelangan tangan Saudara DS, lalu berteriak 'mampus lu', dan langsung melarikan diri," jelas Harli.
Akibat serangan tersebut, DSK mengalami luka parah di pergelangan tangan kanannya. Korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Berdasarkan diagnosis awal, urat kelingking tangan kanan korban putus dan tidak dapat digerakkan lagi.