Markus-Yus Derahman Resmi Memimpin Bangka Barat Usai Penundaan Pelantikan
Setelah sempat tertunda akibat sengketa Pemilu, Markus dan Yus Derahman akhirnya resmi menduduki kursi Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat. Pelantikan dilangsungkan pada Senin (2/6/2025) di kantor gubernur Kepulauan Bangka Belitung, dipimpin langsung oleh Gubernur Hidayat Arsani.
Penundaan pelantikan ini sendiri disebabkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di Desa Sinar Manik, Kabupaten Bangka Barat. Proses PSU tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum penetapan dan pelantikan kepala daerah terpilih dapat dilaksanakan.
Gubernur Hidayat Arsani dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan momen penting bagi Markus dan Yus Derahman beserta keluarga. Ia mengingatkan akan sumpah dan janji jabatan yang telah diucapkan sebagai ikrar suci di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Gubernur juga menekankan pentingnya niat tulus dalam mengabdi kepada bangsa dan negara, serta meyakini bahwa dengan niat tersebut, keduanya akan senantiasa mendapat bimbingan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bangka Barat.
Pasangan Markus dan Yus Derahman diusung oleh PDI Perjuangan dan berhasil memenangkan Pilkada serentak 2024 lalu, mengungguli pasangan petahana Sukirman dan Bong Ming Ming. Kemenangan ini kemudian dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-2315 Tahun 2025 tertanggal 23 Mei 2025, yang menjadi dasar pelantikan keduanya untuk masa jabatan 2025-2030.
Profil Singkat Pemimpin Baru Bangka Barat
- Markus: Bukanlah sosok baru dalam pemerintahan Bangka Barat. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Bupati, dan kemudian menduduki posisi Bupati melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).
- Yus Derahman: Memiliki pengalaman sebagai anggota DPRD Bangka Barat dan DPRD Bangka Belitung selama dua periode berturut-turut. Pengalaman legislatif ini diharapkan dapat menjadi bekal berharga dalam menjalankan roda pemerintahan.
Usai pelantikan, Markus menyatakan bahwa langkah awal yang akan diambil adalah fokus pada penyelesaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD ini akan menjadi panduan utama dalam menjalankan program-program pembangunan selama masa kepemimpinannya.
Selain itu, Markus juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah provinsi dalam melaksanakan program pembangunan. Ia meyakini bahwa dengan kerjasama yang baik, pembangunan di Bangka Barat dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Tak hanya itu, evaluasi kinerja pegawai juga menjadi perhatian utama Markus. Ia berjanji akan melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk memastikan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) bekerja secara profesional dan berdedikasi tinggi dalam melayani masyarakat. Markus juga menyoroti pentingnya menjaga keharmonisan antara Bupati dan Wakil Bupati. Ia meyakini bahwa dengan hubungan yang harmonis, program-program kerja yang bertujuan menyejahterakan masyarakat Bangka Barat dapat terlaksana dengan baik.