Antisipasi Aksi Nekat, Pagar Jembatan Teluk Kendari Akan Direnovasi Lebih Tinggi

Pagar pengaman Jembatan Teluk Kendari akan segera mengalami perubahan signifikan. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara berencana meninggikan pagar jembatan hingga mencapai 2,5 meter. Langkah ini merupakan respons terhadap meningkatnya insiden warga yang melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari jembatan ikonik tersebut. Keputusan ini juga didasari oleh rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), yang menyoroti pentingnya peningkatan keamanan pada struktur jembatan. Bentuk pagar juga akan diubah menjadi melengkung.

Kepala BPJN Sultra, Yudi Hardiana, menjelaskan bahwa Jembatan Teluk Kendari termasuk dalam kategori jembatan khusus, sehingga setiap perubahan pada struktur jembatan harus melalui konsultasi dengan KKJTJ. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kelayakan teknis dari setiap modifikasi yang dilakukan. Peningkatan kasus percobaan bunuh diri menjadi perhatian utama, mendorong pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah preventif yang lebih efektif. Kolaborasi antara berbagai pihak diharapkan dapat menghentikan tren negatif ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Rencana peninggian pagar Jembatan Teluk Kendari dijadwalkan akan dilaksanakan pada tahun 2025, sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh KKJTJ. Data menunjukkan bahwa hingga pertengahan tahun 2025, tercatat empat kasus orang yang melompat dari jembatan tersebut. Tiga korban ditemukan meninggal dunia, sementara satu orang, seorang mahasiswa, masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan di sekitar perairan Teluk Kendari. Beberapa kasus sebelumnya diduga terkait dengan masalah depresi akibat persoalan asmara.

Insiden terakhir yang terjadi menimpa seorang mahasiswa dari sebuah universitas negeri di Kendari, yang melompat dari Jembatan Teluk Kendari pada hari Minggu, 1 Juni 2025, sekitar pukul 18.30 WITA. Kejadian ini terekam oleh kamera CCTV milik PUPR yang terpasang di jembatan. Tim SAR gabungan segera melakukan operasi pencarian terhadap mahasiswa bernama Muh. Agil Ismail (22), dengan mengerahkan 10 penyelam untuk menyisir area sekitar Teluk Kendari. Upaya pencarian terus dilakukan dengan harapan dapat segera menemukan korban.