Bencana Banjir dan Tanah Longsor Landa India dan Bangladesh, Puluhan Korban Jiwa Berjatuhan
Hujan deras yang tak kunjung reda telah menyebabkan banjir parah dan tanah longsor di wilayah timur laut India serta Bangladesh, mengakibatkan puluhan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang meluas. Bencana ini menyoroti kerentanan kawasan Asia Selatan terhadap dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
Di India, sedikitnya 34 orang dilaporkan tewas, termasuk tiga personel militer yang menjadi korban tanah longsor di Sikkim, sebuah negara bagian pegunungan yang berbatasan dengan Nepal dan China. Operasi penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung untuk mengevakuasi lebih dari 1.000 wisatawan yang terdampar di wilayah Himalaya dan ratusan warga lainnya yang terjebak di daerah-daerah terdampak banjir di Meghalaya. Militer India telah mengerahkan tim penyelamat untuk membantu upaya evakuasi dan memberikan bantuan kepada para korban.
Tanah longsor yang menghantam kamp militer di Sikkim dipicu oleh hujan lebat yang terus-menerus mengguyur wilayah tersebut. Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan kerusakan parah akibat longsor, dengan timbunan tanah yang menutupi bangunan dan meninggalkan lubang besar di lereng bukit. Departemen Meteorologi India memperkirakan hujan lebat akan terus berlanjut di wilayah tersebut, meningkatkan kekhawatiran akan potensi terjadinya bencana susulan.
Sementara itu, di Bangladesh, sedikitnya empat orang tewas akibat tanah longsor yang melanda distrik Sylhet di timur laut negara itu. Otoritas setempat telah membuka ratusan tempat penampungan di distrik-distrik perbukitan Rangamati, Bandarban, dan Khagrachhari untuk menampung para pengungsi. Peringatan dini telah dikeluarkan mengenai potensi terjadinya tanah longsor dan banjir bandang lebih lanjut, dan warga di daerah-daerah rawan diminta untuk tetap waspada.
Kondisi ini diperparah dengan terendamnya jalanan dan rumah-rumah di kota Silchar, Assam, India, akibat banjir. Pohon-pohon tumbang juga menghambat mobilitas dan memperparah situasi. Warga setempat mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap kondisi tempat tinggal yang terendam air dan kurangnya persiapan menghadapi bencana.
Banjir bandang sering terjadi di wilayah ini selama musim hujan, yang biasanya berlangsung dari Juni hingga September. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Asia Selatan mengalami peningkatan suhu dan perubahan pola cuaca yang signifikan, yang menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam. Upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko dan melindungi masyarakat yang rentan di wilayah ini.
-
Daftar wilayah terdampak:
- Sikkim, India
- Meghalaya, India
- Sylhet, Bangladesh
- Silchar, Assam, India
-
Tantangan yang dihadapi:
- Evakuasi wisatawan dan warga terdampak
- Kekurangan tempat tinggal yang layak
- Ancaman bencana susulan akibat cuaca ekstrem