Esensi Sa'i: Lebih dari Sekadar Ritual Bolak-Balik dalam Ibadah Haji

Ibadah haji dan umrah, sebagai rukun Islam yang fundamental, melibatkan serangkaian amalan yang terdiri dari rukun, wajib, dan sunnah. Di antara amalan tersebut, sa'i memiliki makna dan hikmah yang mendalam.

Sa'i, secara harfiah berarti 'berusaha' atau 'berlari-lari kecil', merupakan ritual berjalan atau berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah di Masjidil Haram, Mekkah. Ritual ini mengenang perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS, di tengah padang pasir yang tandus.

Syeikh Fikri Thoriq, seorang pembimbing haji dari Aida Tourindo Wisata, menjelaskan bahwa sa'i bukan sekadar berjalan tanpa tujuan. Peristiwa ini menggambarkan keteguhan hati seorang ibu dalam menghadapi kesulitan dan kepasrahannya kepada Allah SWT. Siti Hajar tidak hanya mencari air, tetapi juga mencari karunia dan pertolongan dari Allah SWT.

Tiga Hikmah Utama Sa'i:

  • Keyakinan akan Hasil Usaha: Sa'i mengajarkan bahwa setiap usaha yang disertai dengan doa dan zikir tidak akan sia-sia. Hasilnya mungkin tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan, tetapi pasti akan ada manfaat dan keberkahan yang luar biasa. Sejauh mana keyakinan dan usaha seseorang akan menentukan hasil yang akan diperoleh.
  • Keteguhan Hati dan Optimisme: Setelah melaksanakan sa'i, seorang Muslim seharusnya menjadi lebih tegar dan tidak mudah mengeluh, terutama dalam menghadapi masalah rezeki. Sa'i mengingatkan umat Islam akan perjuangan Siti Hajar yang hidup dalam kondisi serba kekurangan, namun tetap yakin akan pertolongan Allah SWT. Tugas seorang Muslim adalah berzikir, berdoa, dan berusaha, sementara Allah SWT yang akan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga.
  • Perhatian dan Pengorbanan Orang Tua: Sa'i juga mengandung hikmah tentang perhatian dan pengorbanan orang tua, terutama ibu, kepada anaknya. Allah SWT ingin menunjukkan bahwa seorang ibu akan melakukan apapun untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan anaknya. Oleh karena itu, setiap anak harus bersyukur kepada Allah SWT dengan menghargai jasa orang tua, terutama ibu. Selain itu, orang tua yang berusaha mencari rezeki untuk anaknya akan dimudahkan oleh Allah SWT.

Sa'i bukan hanya sekadar ritual fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengajarkan tentang keyakinan, keteguhan hati, optimisme, dan pengorbanan. Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, diharapkan umat Islam dapat mengambil pelajaran berharga dari sa'i dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.