Penumpang Wanita TransJakarta Jadi Korban Makian dan Kekerasan, Diduga Dituduh Teroris

Penumpang TransJakarta Alami Tindak Kekerasan Verbal dan Fisik, Pelaku Diduga Lontarkan Tuduhan Terorisme

Seorang wanita bernama Sabina Lutfi menjadi korban perlakuan tidak menyenangkan saat menaiki bus TransJakarta. Insiden yang terjadi di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat, ini bermula ketika seorang pria lanjut usia tiba-tiba memaki dan melakukan kekerasan fisik terhadap Sabina, bahkan menuduhnya sebagai "teroris".

Menurut penuturan Sabina, peristiwa bermula saat dirinya hendak duduk di dalam bus TransJ dengan rute 8M (Tanah Abang-Tanjung Duren) pada Kamis (29/5) pagi. Ia memilih tempat duduk di depan pria tersebut. Namun, pria itu langsung berpindah ke bangku paling belakang. Sabina mengaku tidak menaruh curiga dan fokus pada ponselnya selama perjalanan dari Halte Tanah Abang hingga Halte Taman Anggrek.

Kejadian tidak mengenakkan mulai terjadi ketika bus TransJ mengantre untuk memasuki halte. Tanpa alasan yang jelas, pria tersebut menendang kaki Sabina. Awalnya, Sabina tidak bereaksi. Namun, pria itu kemudian menuduh Sabina melotot kepadanya, lalu memukul dan memaki-maki Sabina dengan kata-kata kasar.

"Pas pintu TransJ kebuka aku turun di halte yang sama kaya dia, aku nggak main HP lagi karena emang mau turun. Terus dia marah-marah bilang 'kenapa melototin saya?' langsung mukul bagian lengan bahu saya sekitar 2 kali, sambil ngomong dan kata-katain bahasa kotor dan kasar," jelas Sabina.

Merasa terancam dan untuk membela diri, Sabina membalas perlakuan kasar tersebut. Petugas TransJ yang berada di lokasi segera melerai keduanya. Namun, masalah tidak berhenti di situ. Setelah turun dari bus, Sabina menyadari bahwa pria tersebut menunggunya di dekat tangga.

Saat didampingi oleh petugas TransJ, pria itu kembali menghardik Sabina dan melontarkan perkataan yang tidak pantas. Ia bahkan mempertanyakan mengapa petugas TransJ lebih membela Sabina daripada dirinya. Pria itu juga melontarkan sumpah serapah. Merasa perlu mendokumentasikan kejadian tersebut, Sabina kemudian merekam video, termasuk saat pria itu menyebutnya "teroris".

Video rekaman tersebut kemudian diunggah Sabina ke platform TikTok dan menjadi viral. Banyak warganet yang menyarankan Sabina untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Sabina telah melakukan visum sebagai bukti tindak penganiayaan. Ia juga meyakini bahwa rekaman CCTV di dalam bus atau halte TransJ dapat menjadi bukti tambahan.

Menurut Sabina, beberapa pihak telah dipanggil oleh polisi untuk menjadi saksi, termasuk petugas bus dan halte, koordinator rute bus TransJ, serta penumpang lain yang menyaksikan kejadian tersebut.

Laporan Polisi Telah Diterima

Pihak kepolisian mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan terkait dugaan penganiayaan ringan yang dialami oleh Sabina. Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, menyatakan bahwa laporan tersebut terkait dengan pengaduan penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan sesuai Pasal 352 dan atau Pasal 315 KUHP.

Polisi juga telah berkoordinasi dengan pihak TransJakarta untuk mendapatkan rekaman CCTV di lokasi kejadian. Saat ini, identitas terduga pelaku masih dalam proses pencarian karena korban tidak mengenalnya saat membuat laporan. Polisi berharap rekaman CCTV dan keterangan saksi dapat membantu mengungkap identitas pelaku dan motif dari tindakan kekerasan tersebut.