Banjir Kilat Rendam Mega Bekasi Hypermall, Pedagang Alami Kerugian Berat
Banjir Kilat Rendam Mega Bekasi Hypermall, Pedagang Alami Kerugian Berat
Bencana banjir kilat yang melanda wilayah Bekasi pada Selasa (4/3/2025) pagi mengakibatkan kerugian besar bagi para pedagang di Mega Bekasi Hypermall. Air bah yang datang secara tiba-tiba dan cepat merendam lantai dasar mal hingga setinggi 150 sentimeter, menyisakan kepanikan dan kerugian material yang signifikan bagi para pemilik usaha di sana.
Anizar (58), pemilik toko pakaian di mal tersebut, menceritakan kronologi kejadian yang mencekam. Ia dan anaknya tiba di mal sekitar pukul 06.00 WIB setelah mendapat informasi mengenai peningkatan debit air di sungai sekitar. Mereka langsung berupaya menyelamatkan barang dagangan dari empat toko milik mereka. Namun, upaya penyelamatan tersebut terhenti mendadak sekitar pukul 09.00 WIB. Air dengan derasnya menerobos masuk melalui dinding mal, menenggelamkan lantai dasar dengan kecepatan yang luar biasa.
"Kurang dari 30 menit, air langsung naik setinggi dada saya," ungkap Anizar, menggambarkan betapa cepatnya air menggenangi mal. "Cepat sekali, kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang. Kami langsung keluar karena takut," tambahnya, menggambarkan kepanikan yang melanda saat itu. Akibatnya, seluruh barang dagangan di toko Anizar terendam air setinggi 150 cm.
Kisah serupa dialami Rani (28), penjaga toko kerudung di lantai dasar. Ia dan rekannya juga tak mampu menyelamatkan seluruh barang dagangan karena kecepatan air yang luar biasa. "Sekitar pukul 09.00 WIB air tiba-tiba masuk dengan sangat deras," kata Rani. Meskipun berhasil menyelamatkan beberapa barang baru dan perlengkapan toko seperti patung dan rak, sebagian besar stok barang dagangannya terendam dan rusak parah, bahkan ada yang hanyut terbawa arus air.
Kejadian ini menimbulkan kerugian besar bagi para pedagang di Mega Bekasi Hypermall. Mereka kehilangan sebagian besar barang dagangan mereka, yang sebagian besar merupakan stok untuk penjualan. Kecepatan air yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga membuat mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan evakuasi menyeluruh. Peristiwa ini pun menjadi pengingat penting akan pentingnya antisipasi dan sistem peringatan dini untuk menghadapi bencana alam, khususnya di daerah rawan banjir.
Kejadian ini juga menyoroti perlunya sistem drainase yang lebih baik dan tanggap bencana yang lebih terintegrasi di daerah tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Kecepatan air yang masuk ke dalam mal menunjukkan adanya permasalahan dalam sistem manajemen risiko bencana di wilayah tersebut. Pemerintah daerah dan pengelola mal perlu melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi risiko kerugian akibat banjir di masa mendatang.
Daftar kerugian yang dialami pedagang meliputi:
- Kerusakan barang dagangan akibat terendam air.
- Hilangnya barang dagangan yang hanyut terbawa arus.
- Kerugian finansial akibat penurunan penjualan.
- Kerugian waktu dan tenaga untuk pembersihan dan pemulihan.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi para pedagang dan juga pemerintah daerah untuk lebih siap menghadapi potensi bencana alam di masa depan. Pentingnya koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam menjadi fokus utama untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan.