Insiden menegangkan sekaligus menggembirakan terjadi di perairan Pantai Sendang Biru, Malang, Jawa Timur, pada hari Sabtu (31/5/2025) ketika seekor hiu paus raksasa (Rhincodon typus) secara tidak sengaja terperangkap dalam jaring nelayan. Momen dramatis tersebut terekam oleh warga setempat saat para nelayan bahu-membahu berupaya membebaskan makhluk laut yang dilindungi ini.

Andik Syaifudin, seorang pegiat konservasi laut dan pendiri Sahabat Alam Indonesia, mengkonfirmasi kejadian tersebut. Menurutnya, insiden terperangkapnya hiu paus ini bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut. "Fenomena seperti ini memang bukan hal baru bagi nelayan di Sendang Biru. Perairan Pantai Selatan Malang memang merupakan habitat bagi hiu paus dan berbagai jenis hewan laut lainnya," ungkap Andik.

Yang patut diapresiasi adalah respons cepat dan kesadaran tinggi para nelayan. Alih-alih memanfaatkan situasi, mereka justru berupaya sekuat tenaga untuk melepaskan hiu paus tersebut kembali ke laut lepas. Tindakan ini didasari oleh pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut, serta pertimbangan praktis bahwa hiu paus yang terperangkap dapat merusak jaring mereka. "Melepaskan hiu paus adalah pilihan terbaik. Jika tidak, jaring nelayan bisa robek dan menimbulkan kerugian yang lebih besar," jelas Andik.

Lebih lanjut, Andik menjelaskan bahwa selain hiu paus, perairan Pantai Selatan Malang juga menjadi rumah bagi berbagai jenis paus lainnya, termasuk paus sei, back fin, bride, biru, paus sperma, bungkuk, dan orca. Tak hanya paus, lumba-lumba seperti spinner dolphin, striped dolphin, bottle nose, dan melon head juga sering terlihat di permukaan laut.

"Kawasan ini memang merupakan habitat alami bagi paus dan lumba-lumba. Hampir sepanjang tahun, terutama saat cuaca mendukung, kita bisa menyaksikan keberadaan mereka," pungkas Andik, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian perairan Pantai Selatan Malang sebagai rumah bagi berbagai spesies laut yang menakjubkan.

Upaya penyelamatan hiu paus di Sendang Biru ini menjadi contoh nyata bagaimana kesadaran dan kerjasama antara nelayan dan pegiat konservasi dapat berkontribusi positif terhadap perlindungan lingkungan laut.