Aksi Kekerasan Antar Pelajar Resahkan Warga Kalibaru, Cilincing
Aksi tawuran yang melibatkan pelajar di kawasan Plaza Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, semakin meresahkan warga setempat. Tindakan kekerasan ini tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga menyebabkan jatuhnya korban luka-luka.
Menurut keterangan warga, aksi tawuran ini kerap terjadi pada malam hari dan melibatkan pelajar dari berbagai tingkatan usia, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Bahkan, pemicunya pun seringkali hal sepele, seperti saling ejek atau lempar batu antar kelompok pelajar. Ketika situasi memanas, pelajar yang lebih dewasa pun turut terlibat, memperkeruh suasana dan meningkatkan potensi terjadinya kekerasan yang lebih serius.
Syam, seorang warga Kalibaru, mengungkapkan bahwa belum lama ini seorang pemuda mengalami luka bacok di lengan akibat terlibat dalam tawuran. Surya, warga lainnya, menambahkan bahwa seorang pelajar pernah mengalami luka parah di kepala akibat terkena tombak kayu dan harus menjalani perawatan intensif dengan 20 jahitan.
Ironisnya, upaya warga untuk melerai tawuran tersebut justru berbuah petaka. Surya, misalnya, pernah menjadi korban pembacokan saat mencoba membubarkan sekelompok pelajar yang sedang terlibat tawuran. Akibatnya, ia mengalami luka di bagian betis kirinya.
Masyarakat Kalibaru berharap pihak berwenang dapat meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah mereka, terutama pada malam hari, guna mencegah terjadinya aksi tawuran dan melindungi warga dari potensi kekerasan. Selain itu, perlu adanya upaya preventif yang melibatkan pihak sekolah, keluarga, dan tokoh masyarakat untuk memberikan pembinaan dan pendidikan karakter kepada para pelajar, sehingga mereka dapat menghindari perilaku negatif dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih damai.