Kesiapan Layanan Kesehatan bagi Jemaah Haji Indonesia di Puncak Ibadah Armuzna
Persiapan pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) terus dimatangkan. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mendirikan pos-pos kesehatan strategis untuk memberikan pelayanan medis darurat bagi jemaah haji Indonesia.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendro, menjelaskan bahwa pos kesehatan ini akan beroperasi di Arafah dan Mina, berfokus pada penanganan cepat selama fase krusial ibadah haji, yakni saat wukuf di Arafah dan mabit di Mina. Layanan yang diberikan bersifat pertolongan pertama dengan batasan waktu maksimal enam jam.
"Pos kesehatan ini dirancang untuk memberikan respons cepat terhadap kondisi darurat. Misalnya, jemaah yang mengalami heatstroke akan segera mendapatkan penanganan awal. Jika kondisi pasien membaik dalam kurun waktu enam jam, mereka akan dikembalikan ke tenda masing-masing," ungkap Liliek.
Lebih lanjut, Liliek menekankan bahwa pos kesehatan ini tidak menyediakan fasilitas rawat inap. Jemaah yang membutuhkan perawatan lebih intensif dan berkelanjutan akan dirujuk ke rumah sakit yang telah disiapkan. "Prinsipnya, pos kesehatan ini adalah unit gawat darurat sementara. Jemaah yang memerlukan perawatan lebih dari enam jam akan kami rujuk ke rumah sakit," tegasnya.
Dengan adanya pos kesehatan ini, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat merasa lebih aman dan terjamin kesehatannya selama menjalankan ibadah di Armuzna. Namun, Liliek tetap mengimbau seluruh jemaah untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan secara mandiri. Persiapan yang matang sangat penting mengingat wukuf di Arafah merupakan puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji.
"Kami mengimbau jemaah untuk membawa obat-obatan pribadi dan suplemen yang biasa dikonsumsi, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter sangat penting untuk menjaga kondisi tetap stabil selama di Armuzna," pesan Liliek.
Selain itu, jemaah juga diimbau untuk memanfaatkan masa tenang menjelang puncak haji dengan beristirahat yang cukup di hotel. Liliek menyarankan agar jemaah tidak keluar hotel, terutama pada siang hari, untuk menghindari paparan suhu ekstrem yang dapat memicu masalah kesehatan. Dengan persiapan yang baik, diharapkan seluruh jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah di Armuzna dengan lancar dan khusyuk.
Berikut adalah beberapa imbauan yang perlu diperhatikan oleh jemaah:
- Membawa dan mengonsumsi obat-obatan pribadi secara teratur.
- Mencukupi kebutuhan istirahat.
- Menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca panas.
Dengan mematuhi imbauan ini, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjaga kesehatan dan stamina selama menjalankan ibadah di Armuzna.