Sanitasi Buruk Ancam Kesehatan Warga Kebon Melati, Kali Ciliwung Tercemar Limbah Domestik

Kondisi sanitasi yang memprihatinkan di Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi sorotan utama. Aliran Kali Ciliwung yang melintasi kawasan tersebut kini dipenuhi dengan sampah rumah tangga dan limbah domestik, menimbulkan kekhawatiran serius akan kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Saat meninjau lokasi pada Senin (2/6/2025), terlihat tumpukan sampah mengapung di permukaan Kali Ciliwung. Ironisnya, limbah dari kakus (kloset) mengalir langsung ke sungai. Di tepi sungai yang airnya kotor, anak-anak tampak bermain tanpa menyadari bahaya yang mengintai.

Warga setempat, seperti Sumariyati (60), mengungkapkan bahwa mereka sudah terbiasa hidup berdampingan dengan kondisi tersebut. Bahkan, beberapa warga tidak merasa terganggu untuk makan di sekitar lingkungan yang tercemar. Sumariyati juga mengakui bahwa sebagian besar warga membuang sampah rumah tangga langsung ke Kali Ciliwung, bahkan ada yang menggunakan karung. Meski demikian, ia mengklaim bahwa tidak banyak warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat kondisi tersebut.

Mahfud (53), warga Jalan Jatibunder, RT 17 RW 14, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap lingkungan yang penuh dengan sampah dan limbah. Ia mengatakan bahwa aliran air di Kali Ciliwung kini tersumbat akibat sampah yang menumpuk. Padatnya pemukiman dan kebiasaan anak-anak bermain di sungai semakin memperburuk kondisi tersebut.

Mahfud juga menuturkan bahwa pembersihan intensif pernah dilakukan pada masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), namun dampaknya tidak bertahan lama. Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta secara rutin membersihkan sampah dan limbah di area tersebut. Aprianto (27), salah seorang petugas kebersihan, mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya membersihkan area dari Jembatan Lontar Atas hingga Pasar Blok G Tanah Abang setiap hari. Meskipun spanduk larangan membuang sampah telah dipasang dan sarana pendukung seperti karung dan tempat sampah telah disediakan, kebiasaan membuang sampah sembarangan masih sulit diubah.

Tindakan tegas berupa denda juga pernah diterapkan kepada pelanggar yang tertangkap tangan membuang limbah ke sungai. Salah seorang warga pernah dikenakan denda Rp 500.000 karena membuang sisa masakan ke sungai.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah berupaya mengatasi persoalan sanitasi di wilayah permukiman padat penduduk dengan menyiapkan pembangunan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) komunal. Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa fasilitas MCK komunal tersebut akan dibangun ramah lansia dan dilengkapi dengan tempat duduk. Ia juga menambahkan bahwa wilayah tersebut relatif tidak terdampak banjir, namun menghadapi masalah sanitasi dan kondisi sungai yang memprihatinkan.