Evaluasi Kinerja Pemerintahan Farhan-Erwin: Tingkat Kepuasan Warga Bandung Masih Rendah

Hasil survei terbaru yang dirilis oleh Parameter Konsultindo (Parmet) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan warga Kota Bandung terhadap kinerja Wali Kota Muhammad Farhan dan Wakil Wali Kota Erwin masih belum optimal. Survei yang melibatkan 485 responden yang dipilih secara acak di seluruh Kota Bandung, mengungkap adanya kesenjangan antara harapan masyarakat dan realisasi kinerja pemerintahan saat ini.

Survei yang dilakukan pada tanggal 3 hingga 10 Mei 2025 ini, menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka, yang memungkinkan para peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang persepsi dan harapan warga. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 44 persen responden yang merasa puas dengan kinerja Farhan dan Erwin, sementara 47,6 persen menyatakan ketidakpuasan mereka. Sisanya, 8,5 persen, tidak memberikan jawaban.

Agus Aribowo, CEO dan Founder Parameter Konsultindo, menjelaskan bahwa temuan ini mengindikasikan bahwa Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi masyarakat. Dalam konferensi pers yang diadakan di Hutanika, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Agus menyoroti beberapa isu krusial yang menjadi perhatian utama warga.

Salah satu masalah yang paling mendesak adalah penanganan sampah. Sebanyak 29,3 persen responden menganggap penumpukan sampah sebagai masalah yang paling perlu segera diatasi. Selain itu, isu pengangguran dan lapangan kerja juga menjadi perhatian utama, dengan 22,9 persen responden menyoroti pentingnya peningkatan kesempatan kerja. Kondisi ekonomi masyarakat (11,8 persen), kemacetan lalu lintas (9,7 persen), infrastruktur dan banjir (7,6 persen), serta keamanan dan ketertiban (6,2 persen) juga masuk dalam daftar prioritas yang perlu segera ditangani oleh pemerintah kota.

Agus juga menyoroti kurangnya sosialisasi program-program pemerintah kota kepada masyarakat. Mayoritas responden, yaitu 64,7 persen, mengaku belum mengetahui secara jelas program kerja Farhan dan Erwin. Hal ini menunjukkan adanya tantangan dalam komunikasi antara pemerintah kota dan warga. "Ini bisa jadi karena proses kanalisasi belum lancar. Ini menjadi PR untuk leading sector terkait. Hanya tinggal optimalisasi karena dinas menguasai media mainstream dan sosial media," tambahnya.

Viktor Pirmana, pengamat dari Centre for Economic and Development Studies (CEDS) Universitas Padjadjaran, memberikan pandangan tambahan mengenai hasil survei ini. Ia berpendapat bahwa kinerja Farhan dan Erwin sedikit banyak tertutup oleh gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dinilai lebih populis. Masyarakat Bandung, menurut Viktor, berharap gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi dapat diadopsi oleh kepala daerah lain.

Secara keseluruhan, hasil survei ini memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan Farhan-Erwin. Pemerintah kota perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah-masalah yang mendesak, meningkatkan komunikasi dengan masyarakat, dan membangun kepercayaan publik. Keberhasilan dalam mengatasi tantangan-tantangan ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan tingkat kepuasan warga dan memastikan pembangunan Kota Bandung yang berkelanjutan.

Prioritas Masalah yang Harus Diselesaikan:

  • Penanganan Sampah
  • Pengangguran dan Lapangan Kerja
  • Kondisi Ekonomi Masyarakat
  • Kemacetan Lalu Lintas
  • Infrastruktur dan Banjir
  • Keamanan dan Ketertiban

Program Utama yang Harus Direalisasikan:

  • Penyediaan 15.000 Lapangan Kerja Baru
  • Sampah Habis Hari Ini