Dari Pendiri The North Face hingga Pelestari Patagonia: Kisah Hidup Douglas Tompkins
Dari Pendiri The North Face hingga Pelestari Patagonia: Kisah Hidup Douglas Tompkins
Douglas Tompkins, nama yang mungkin tak begitu familiar bagi sebagian orang, namun jejaknya terpatri kuat dalam sejarah dunia bisnis dan konservasi lingkungan. Ia dikenal sebagai pendiri The North Face, merek perlengkapan outdoor ternama dunia, namun perjalanan hidupnya jauh melampaui kesuksesan komersial. Kisah Tompkins adalah sebuah metamorfosis yang inspiratif, dari seorang pengusaha sukses hingga menjadi seorang pejuang lingkungan yang gigih, mengorbankan kekayaan untuk melindungi alam Patagonia.
Pada tahun 1964, Tompkins mendirikan The North Face, sebuah toko kecil yang kemudian menjelma menjadi raksasa industri perlengkapan luar ruangan. Namun, hanya dua tahun kemudian, Tompkins memutuskan untuk menjual perusahaannya. Langkah ini mungkin tampak mengejutkan, namun ia melihat potensi yang lebih besar di bidang lain. Bersama istrinya, ia mendirikan Esprit, merek pakaian kasual yang meraih kesuksesan besar pada tahun 1980-an, menghasilkan miliaran dolar dan memberinya fondasi finansial untuk mengejar ambisinya di masa mendatang. Keberhasilan bisnis ini bukan tujuan akhir bagi Tompkins; itu hanyalah langkah awal menuju panggilan hidupnya yang lebih besar.
Puncak karier bisnisnya justru menjadi titik balik dalam hidupnya. Kekecewaan terhadap dunia usaha yang semakin materialistis mendorong Tompkins untuk keluar dari lingkaran tersebut. Pada tahun 1990, ia menjual sahamnya di Esprit seharga lebih dari US$150 juta dan beralih fokus sepenuhnya pada konservasi lingkungan. Bersama istri keduanya, Kristine McDivitt, ia mengalihkan perhatian dan sumber dayanya ke Amerika Selatan, khususnya ke wilayah Patagonia yang indah namun rapuh.
Di sana, Tompkins memulai proyek konservasi ambisius yang mengubah lanskap Patagonia. Dengan menggunakan kekayaannya, ia membeli sekitar 2,2 juta hektar lahan melalui berbagai kelompok konservasi. Salah satu proyek utamanya adalah Taman Pumalín, sebuah taman pribadi seluas 715.000 hektar yang melindungi hutan hujan yang membentang dari Samudra Pasifik hingga Pegunungan Andes. Ini merupakan salah satu kawasan konservasi swasta terbesar di dunia, sebuah bukti komitmen Tompkins terhadap pelestarian alam.
Selain Pumalín, Tompkins dan McDivitt juga bertanggung jawab atas perluasan cagar alam di Chile, meningkatkan luasnya dari 400 hektar menjadi hampir 890.000 hektar yang terbentang di wilayah Chile dan Patagonia. Dedikasi mereka menghasilkan warisan abadi bagi generasi mendatang, menjaga keanekaragaman hayati dan keindahan alam Patagonia.
Tragisnya, perjalanan hidup Tompkins berakhir secara mendadak pada usia 72 tahun. Ia meninggal dunia akibat hipotermia setelah kecelakaan kayak di wilayah Patagonia. Namun, kematiannya tidak mengurangi dampak positif yang telah ia berikan kepada dunia. Ia dikenang bukan hanya sebagai seorang pengusaha sukses, tetapi juga sebagai seorang pelestari lingkungan yang luar biasa, seorang visioner yang rela mengorbankan kekayaannya demi melindungi alam yang dicintainya. Kisah Douglas Tompkins menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menemukan tujuan hidup yang lebih besar dan berani mengambil langkah untuk melindungi planet ini.
Warisan Tompkins:
- Pendirian The North Face
- Kesuksesan Esprit
- Konservasi lahan seluas 2,2 juta hektar di Patagonia
- Pembentukan Taman Pumalín
- Perluasan cagar alam di Chile