Berkah Idul Adha: Perajin Besi Malang Kewalahan Terima Order Pisau Kurban
Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, sejumlah perajin pandai besi di Kota Malang merasakan dampak positif dengan meningkatnya permintaan pisau sembelih dan pisau untuk keperluan ibadah kurban. Para perajin, seperti Sunardi yang berlokasi di kawasan Kyai Ageng Gribig, Kedungkandang, Kota Malang, mengaku kebanjiran pesanan sejak awal Mei 2025.
Lonjakan permintaan ini didominasi oleh pesanan pembuatan pisau baru serta perbaikan pisau lama. Sunardi, yang telah bergelut dengan dunia pandai besi selama puluhan tahun, mengungkapkan bahwa jenis pisau yang paling banyak dipesan adalah pisau boleng, pisau yang biasa digunakan untuk menyayat daging kurban. Saking banyaknya pesanan, ia mengaku telah menerima sekitar 50 order pisau boleng hingga awal Juni ini. Kenaikan order ini sangat terasa jika dibandingkan dengan hari-hari biasa di luar momen Idul Adha.
Dengan hanya dibantu satu orang rekan kerja, Sunardi mengaku kewalahan memenuhi semua permintaan yang masuk. Ia terpaksa membatasi jumlah pesanan yang diterima. Beberapa pelanggan bahkan harus kecewa karena order mereka tidak dapat dipenuhi tepat waktu. Sunardi mencontohkan, ada pelanggan dari daerah Tlogowaru yang ingin memesan 10 bilah pisau sekaligus, namun ia hanya sanggup mengerjakan lima bilah saja.
Di hari-hari biasa, di luar musim Idul Adha, Sunardi lebih banyak menerima order perbaikan alat-alat pertanian seperti sabit dari para petani. Namun, menjelang Idul Adha, fokusnya beralih sepenuhnya pada pembuatan dan perbaikan pisau kurban. Ia juga mengakui adanya tantangan tersendiri dalam menjalankan usahanya, yaitu kesulitan mendapatkan bahan baku berkualitas seperti arang. Arang yang berkualitas baik sangat penting untuk proses pembakaran dan penempaan besi agar menghasilkan pisau yang tajam dan tahan lama. Untuk memenuhi kebutuhan arang, Sunardi harus memesan dari daerah Blitar dan Nganjuk.
Proses pembuatan sebuah pisau sembelih membutuhkan waktu sekitar dua hari. Waktu tersebut diperlukan untuk proses pembakaran dengan arang berkualitas tinggi agar besi baja dapat ditempa dengan sempurna. Harga pisau bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 200.000 untuk pisau baru. Pelanggan Sunardi berasal dari berbagai kalangan, mulai dari perorangan, sekolah, hingga pengurus masjid yang membutuhkan pisau untuk kegiatan kurban.
Yudianto, seorang pelanggan setia Sunardi, mengaku setiap tahun memesan pisau di tempat Sunardi untuk keperluan kurban di salah satu musala di Desa Kidal, Kabupaten Malang. Tahun ini, ia memesan lima pisau sekaligus, terdiri dari pisau sembelih, pisau sayat, dan pisau khusus untuk memotong tulang. Yudianto rela mengantre dan menunggu pesanannya selesai dalam waktu sekitar satu minggu karena percaya pada kualitas pisau buatan pandai besi tradisional seperti Sunardi. Ia bahkan telah menjadi pelanggan Sunardi sejak tahun 2000-an dan menilai kualitas pisau buatan Sunardi jauh lebih baik dibandingkan pisau yang dijual di pasar-pasar modern.