KRL Generasi Terbaru Dilengkapi Fitur 'Live Location' Ala Kereta Cepat, Penumpang Sambut Gembira
Masyarakat Jabodetabek kini dapat menikmati pengalaman perjalanan yang lebih modern dan informatif dengan beroperasinya tiga rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru sejak Minggu, 1 Juni 2025. Antusiasme terlihat jelas dari para penumpang yang merasakan langsung perbedaan signifikan antara KRL generasi lama dan yang baru ini.
Fitur yang paling banyak dibicarakan adalah kehadiran layar live location yang terpasang di atas pintu kereta. Teknologi ini sebelumnya hanya dapat dijumpai pada kereta cepat Whoosh, dan kini hadir untuk memudahkan para pengguna KRL. Penumpang tidak perlu lagi menebak-nebak posisi kereta atau melihat peta konvensional. Informasi lokasi terkini ditampilkan secara real-time, memberikan kepastian dan kenyamanan dalam perjalanan.
Tila, seorang penumpang yang menggunakan KRL baru dari Bogor, mengungkapkan kegembiraannya, "Canggih banget! Jadi tahu posisi kereta ada di mana, nggak perlu lagi pusing lihat peta." Ungkapan serupa juga datang dari Rengga, seorang penumpang yang sering menggunakan KRL rute Bekasi-Manggarai. Ia berharap semua KRL dapat diganti dengan model terbaru ini.
KRL seri CLI-125 ini didatangkan langsung dari China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC). Selain fitur live location, KRL ini juga menawarkan sejumlah peningkatan lain yang signifikan, di antaranya:
- Dimensi yang Lebih Luas: Lebar KRL bertambah menjadi 3 meter, memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi penumpang.
- Kapasitas yang Lebih Besar: Setiap rangkaian terdiri dari 12 kereta (SF12) dan mampu menampung hingga 3.400 penumpang, meningkat sekitar 8% dari KRL sebelumnya.
- Kursi Prioritas yang Lebih Banyak: Jumlah kursi prioritas ditingkatkan dan tersebar di berbagai titik di dalam gerbong, tidak hanya di ujung kereta.
- Suara Bel Pintu yang Lebih Lembut: Door chime yang digunakan memiliki frekuensi yang lebih rendah dan nyaman di telinga.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menjelaskan bahwa pengadaan KRL baru ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi masalah kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk. "Kami berharap penambahan kapasitas ini secara bertahap dapat mengurangi kepadatan KRL," ujarnya.
Keputusan untuk menempatkan dua dari tiga rangkaian baru di jalur Bogor juga bukan tanpa alasan. Jalur ini merupakan salah satu jalur terpadat, dengan catatan 48,6 juta penumpang dari Januari hingga April 2025, diikuti oleh jalur Cikarang dengan 26,5 juta penumpang.
Dengan kapasitas yang lebih besar, fitur-fitur modern, dan kenyamanan yang ditingkatkan, KRL ala Whoosh ini diharapkan dapat menjadi standar baru dalam layanan transportasi publik harian di wilayah Jabodetabek.