Kiky Saputri Laporkan Warganet yang Ucapkan Kebencian Ekstrem kepada Anaknya

Komika Kiky Saputri mengambil langkah tegas dengan melaporkan seorang warganet yang melontarkan ujaran kebencian dan sumpah buruk terhadap anaknya. Tindakan ini dipicu oleh komentar-komentar negatif yang dinilai telah melewati batas kewajaran dan menyasar sang buah hati.

Kiky mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi sasaran kritik dan komentar pedas sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Awalnya, ia menganggap hal tersebut sebagai bagian dari konsekuensi menjadi figur publik. Cibiran terkait penampilan fisik, seperti disebut "cebol" atau "bogel", bahkan tudingan sebagai buzzer, ia tanggapi dengan santai dan dijadikan bahan candaan.

Namun, situasinya berubah drastis setelah ia melahirkan. Ujaran kebencian dari warganet semakin menjadi-jadi, hingga ada yang tega menyumpahi bayinya.

"Pas anak sudah lahir tiba-tiba ada yang nyumpahin mati," ungkap Kiky.

Hal ini menjadi titik balik bagi Kiky. Ia mengaku bahwa suaminya, Muhammad Khairi, yang justru lebih sering merasa sakit hati atas komentar-komentar tersebut. Kiky sendiri awalnya berusaha untuk tidak terlalu mempedulikan, mengingat statusnya sebagai public figure.

Ujaran kebencian itu muncul di tengah kesibukannya menikmati peran sebagai ibu baru. Saat itu, ia sedang fokus menyusui dan kurang mengikuti perkembangan media sosial. Ia baru menyadari adanya komentar negatif tersebut ketika melihat unggahan teman-temannya.

"Tiba-tiba banyak banget komentar, 'Mana suara lo? Gara-gara ulah lo nih'. Emang gue anggota DPR? Emang gue apa? Maksud aku kalau cuma ngatain aku ya sudahlah. Dibilangnya gitu, 'Gue sumpahin bayi lo mati biar bisa bersuara lagi'," kesalnya.

Kiky menegaskan bahwa ia tidak akan ragu untuk memproses hukum pelaku ujaran kebencian tersebut. Ia merasa geram karena anaknya yang tidak bersalah menjadi sasaran kebencian.

"Ya aku proses aku cari orangnya. Setan minder sih kayaknya lihat dia. Benci sama aku, tapi anak aku gak salah apa-apa," tegas Kiky.

Kiky menambahkan bahwa proses hukum terhadap pelaku ujaran kebencian sedang berjalan. Ia memilih untuk tidak banyak berkomentar dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.