BPKB Elektronik: Transformasi Identitas Kendaraan Bermotor di Indonesia

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah resmi meluncurkan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) elektronik sejak Maret 2025. Inovasi ini menjadi langkah maju dalam modernisasi sistem administrasi kendaraan di Indonesia. Penerapan BPKB elektronik ini didasari oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri, Brigjen Pol Wibowo, menjelaskan bahwa peluncuran e-BPKB telah disosialisasikan dan diimplementasikan di seluruh Direktorat Lalu Lintas di berbagai wilayah. Meski disebut elektronik, e-BPKB tetap berbentuk buku fisik, namun dengan dimensi yang lebih ringkas.

"Ukurannya lebih kecil, yang lama 17 cm x 12 cm, yang baru 13 cm x 9 cm. Kita tambahkan chip RFID di e-BPKB ini," ungkap Wibowo. Perbedaan signifikan lainnya adalah penambahan chip Radio Frequency Identification (RFID) pada e-BPKB, yang tidak terdapat pada BPKB konvensional. Chip RFID ini berfungsi sebagai bagian dari sistem keamanan yang lebih canggih.

Adapun keunggulan dari BPKB elektronik ini antara lain:

  • Ukuran Lebih Ringkas: Dimensi yang lebih kecil menyerupai paspor memudahkan penyimpanan.
  • Bentuk Fisik Tetap Dipertahankan: Berbeda dengan Surat Izin Mengemudi (SIM) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah memiliki format digital, e-BPKB tetap hadir dalam bentuk buku fisik.
  • Integrasi Chip RFID: Penyematan chip RFID memungkinkan deteksi identitas kendaraan secara elektronik.
  • Konektivitas NFC: Terintegrasi dengan Near Field Communication (NFC) pada smartphone untuk kemudahan akses data.
  • Proses Mutasi Lebih Cepat: Proses mutasi kendaraan dipangkas menjadi satu hari, jauh lebih cepat dibandingkan proses sebelumnya yang bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Walaupun BPKB elektronik sudah mulai diterapkan, BPKB lama tetap berlaku. Pemilik kendaraan akan memperoleh BPKB versi baru saat melakukan balik nama kendaraan atau membeli kendaraan baru. Langkah ini memastikan transisi yang mulus dari sistem lama ke sistem yang lebih modern dan efisien.