Adaptasi Ala Militer Jadi Tantangan Peserta Bela Negara di Depok

Pemerintah Kota Depok tengah berupaya mencari solusi atas keluhan sejumlah peserta program Pembinaan Karakter dan Bela Negara yang mengaku kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barak militer. Program yang baru berjalan tiga hari ini, tepatnya sejak Sabtu (31/5/2025), mengharuskan para peserta untuk mengikuti serangkaian pelatihan dengan sistem disiplin dan ketat di Barak Militer Kostrad 1 Cilodong.

Wali Kota Depok, Supian Suri, menuturkan bahwa mayoritas peserta yang berasal dari kalangan remaja berusia 13 hingga 15 tahun, merasakan perubahan signifikan dalam rutinitas harian mereka. Kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya bebas dan jauh dari gaya hidup militer menjadi tantangan tersendiri dalam proses adaptasi. Beberapa peserta, lanjut Supian, bahkan memiliki kebiasaan bermain game hingga larut malam dan kesulitan bangun pagi, yang semakin memperberat proses penyesuaian diri.

"Ya, nanti kami akan evaluasi. Pasti akan ada harapan karena mereka dari latar belakang yang macam-macam," ujar Supian saat meninjau langsung pelaksanaan program di Kostrad 1 Cilodong pada Senin (2/6/2025). Ia menyadari bahwa respons awal yang muncul dari para peserta adalah keluhan, sebagai akibat dari perubahan drastis dalam pola hidup mereka.

Meski demikian, Supian menegaskan bahwa program Pembinaan Karakter dan Bela Negara ini bukan bertujuan untuk memberikan hukuman, melainkan untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa cinta Tanah Air kepada generasi muda. Pemerintah Kota Depok, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), akan terus melakukan evaluasi secara berkala untuk menyesuaikan metode pendekatan yang lebih efektif dan sesuai dengan karakteristik remaja yang beragam.

Program yang dijadwalkan berlangsung selama 10 hari ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter para peserta. Pemberangkatan peserta sendiri telah dilakukan dari Balai Kota Depok menuju barak militer pada hari Sabtu lalu.