Tragedi Haji Ilegal: WNI Asal Madura Meninggal di Padang Pasir Arab Saudi
Nasib tragis menimpa SM (42), seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Desa Blumbungan, Pamekasan, Madura. Ia ditemukan meninggal dunia di tengah gurun pasir Arab Saudi ketika berupaya menunaikan ibadah haji melalui jalur ilegal. Peristiwa pilu ini menjadi pengingat akan bahaya dan risiko besar yang mengintai para calon haji yang nekat menempuh cara-cara non-prosedural.
Menurut penuturan Ahmad Asir, sahabat sekaligus tetangga korban, SM sempat berpamitan kepada rekan-rekannya sebelum berangkat ke Arab Saudi pada 25 April 2025. Asir mengaku telah mengingatkan SM untuk mengikuti prosedur resmi dalam berhaji. Namun, SM bersikukuh dengan keputusannya, berdalih bahwa perjalanannya akan aman. Ia bahkan menyebut telah menggunakan jasa sebuah agen perjalanan, meskipun Asir tidak mengetahui detail nama dan reputasi agen tersebut. Diketahui, SM berprofesi sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Pamekasan.
SM tidak sendirian dalam perjalanan ilegal tersebut. Ia bersama dua WNI lainnya, J dan S, mencoba memasuki Makkah tanpa mengantongi dokumen haji resmi. Mereka menggunakan visa ziarah multiple dan menumpang taksi gelap. Nahas, sopir taksi yang khawatir terjaring razia petugas keamanan, memaksa mereka turun di tengah gurun pasir yang ganas. Di tengah kondisi ekstrem dengan suhu yang membakar, SM akhirnya menghembuskan napas terakhir. Sementara itu, J dan S ditemukan dalam kondisi dehidrasi berat dan segera mendapatkan pertolongan medis.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah telah mengkonfirmasi kebenaran berita duka ini. Yusron B Ambary, Konjen RI Jeddah, menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini terjadi pada 27 Mei 2025. Ketiga WNI tersebut sebelumnya sempat terjaring razia petugas keamanan Saudi dan diusir ke Jeddah. Namun, SM tetap berupaya kembali ke Makkah melalui jalur ilegal.
Saat ini, jenazah SM masih berada di rumah sakit Makkah untuk menjalani proses visum. KJRI Jeddah telah berkoordinasi dengan pihak keluarga di Madura dan tengah mempersiapkan proses pemakaman. Kejadian ini menjadi pelajaran pahit bagi seluruh WNI yang bercita-cita menunaikan ibadah haji.
Konjen Yusron mengimbau agar masyarakat tidak tergiur dengan tawaran haji non-prosedural yang melanggar hukum dan membahayakan jiwa. Ia menekankan pentingnya mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Penegakan hukum yang ketat dan sistem pengawasan yang dilakukan oleh otoritas Saudi menjadikan haji ilegal sebagai tindakan yang sangat berisiko.
KJRI Jeddah terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengikuti prosedur resmi dalam berhaji. Dengan mengikuti prosedur yang benar, calon haji dapat menjalankan ibadah dengan aman, nyaman, dan sesuai dengan syariat Islam.
Pentingnya Haji Sesuai Prosedur
Peristiwa tragis yang menimpa SM menjadi pengingat bagi seluruh umat Muslim di Indonesia yang ingin menunaikan ibadah haji. Menunaikan ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi yang mampu. Namun, kemampuan tersebut tidak hanya terkait dengan finansial, tetapi juga kemampuan untuk mengikuti prosedur dan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Risiko Haji Ilegal
Haji ilegal tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga sangat membahayakan jiwa. Calon haji ilegal seringkali tidak mendapatkan fasilitas dan perlindungan yang memadai, sehingga rentan terhadap berbagai risiko, seperti:
- Kondisi fisik yang tidak memadai
- Cuaca ekstrem
- Tindak kriminalitas
- Penipuan
- Deportasi
Himbauan untuk Calon Haji
Bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji, disarankan untuk:
- Mendaftar melalui penyelenggara ibadah haji resmi yang terdaftar di Kementerian Agama.
- Memastikan kelengkapan dokumen dan persyaratan yang diperlukan.
- Mempersiapkan fisik dan mental dengan baik.
- Mematuhi semua aturan dan ketentuan yang berlaku.
Dengan mengikuti prosedur yang benar, calon haji dapat menjalankan ibadah dengan aman, nyaman, dan sesuai dengan syariat Islam. Jangan sampai tergiur dengan tawaran haji ilegal yang menjanjikan kemudahan dan biaya murah, tetapi justru membawa petaka.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan.