El Loco dan Amal Bakti: Cristian Gonzales Dedikasikan Bonus Sepak Bola untuk Dua Pondok Pesantren
El Loco dan Amal Bakti: Cristian Gonzales Dedikasikan Bonus Sepak Bola untuk Dua Pondok Pesantren
Cristian Gonzales, mantan pemain sepak bola Timnas Indonesia yang dikenal dengan julukan El Loco, telah lama dikenal bukan hanya karena kehebatannya di lapangan hijau, namun juga karena dedikasinya pada kegiatan sosial. Selama berkarir di Indonesia, pria berusia 48 tahun ini konsisten menyisihkan sebagian besar bonusnya untuk membiayai operasional dua pondok pesantren yang berada di Yogyakarta dan Jawa Timur. Kepedulian ini, menurut sang istri, Eva Nurida Siregar, bermula dari amanah yang diterima dari almarhumah Hj. Fatimah, yang menganggap Gonzales sebagai anak angkatnya.
"Jadi sebetulnya bukan membangun dari nol, melainkan kami menerima amanah dari almarhumah Hj. Fatimah untuk merawat dan mengembangkan dua pondok pesantren ini," jelas Eva dalam sebuah wawancara baru-baru ini. "Ibu Fatimah menganggap Cristian seperti anaknya sendiri, jadi kami merasa bertanggung jawab untuk memastikan pesantren-pesantren ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak yatim," tambahnya. Sistem pengelolaan dana yang transparan dan terukur diterapkan Gonzales, di mana setiap bonus yang diterima dibagi untuk kesejahteraan santri. "Biasanya, jika mendapatkan bonus misalnya Rp 100 juta, dana tersebut akan dibagikan untuk 40 santri. Kami tidak pernah menggunakannya untuk keperluan pribadi," ungkap Eva menjelaskan mekanisme pembagian dana tersebut. Tidak hanya itu, Gonzales juga secara aktif terlibat dalam kegiatan keagamaan di kedua pondok pesantren tersebut.
Keislaman yang dipeluk Gonzales sejak tahun 2003 juga turut mewarnai kehidupan pribadinya dan keluarganya. Sebelum pertandingan, ia selalu meluangkan waktu untuk pengajian, sebuah kebiasaan yang juga dianut oleh menantunya, Christian Rontini, pemain Timnas Filipina yang telah menjadi mualaf selama dua tahun. "Suami saya selalu merasa tidak tenang jika tidak melaksanakan pengajian sebelum pertandingan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Rontini," tutur Eva. Bahkan, kegiatan keagamaan ini turut melibatkan para santri. "Jika kami berada di Yogyakarta, kami langsung mengadakan pengajian bersama anak-anak yatim di pondok pesantren. Kalau tidak, pengajian dilakukan secara online," imbuhnya.
Meskipun kini keluarga Gonzales tinggal terpisah dari putri dan menantunya, Amanda dan Christian Rontini, ikatan kekeluargaan dan kebiasaan berdoa bersama, terutama selama bulan Ramadan, tetap terjaga. "Sahur bersama, doa bersama setiap hari. Kami selalu mendoakan kelancaran rezeki dan keselamatan keluarga. Kami sering melakukan video call dengan Amanda, kecuali jika ia sedang bersama suaminya. Dengan anak bungsu kami, Nando, kami berkomunikasi setiap hari," pungkas Eva, menggambarkan kehangatan keluarga di tengah kesibukan masing-masing anggota keluarga.
Catatan: Wawancara dilakukan di Studio Rumpi: No Secret, Jakarta Selatan, Senin (10/03/2025).