Perbandingan Haji Furoda dan Mujamalah: Memahami Perbedaan Visa Undangan Kerajaan Arab Saudi

Ibadah haji, rukun Islam kelima, merupakan dambaan setiap Muslim. Selain jalur reguler dan plus, terdapat program haji furoda dan mujamalah yang menawarkan alternatif keberangkatan tanpa antrean panjang. Kedua program ini sama-sama memanfaatkan visa undangan dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi, namun terdapat perbedaan mendasar yang perlu dipahami.

Visa haji furoda diperoleh melalui undangan maktab amir, yaitu undangan khusus dari keluarga besar Kerajaan Arab Saudi. Maktab, secara harfiah berarti "kantor", merupakan pihak yang memiliki kewenangan mengatur urusan haji. Setiap tahun, maktab keluarga Kerajaan Arab Saudi memiliki kuota undangan haji yang bervariasi. Kuota ini kemudian didistribusikan melalui kerjasama dengan agen perjalanan dan syarikat di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Berbeda dengan furoda, visa haji mujamalah merupakan undangan kehormatan yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan Arab Saudi, seperti Kementerian Haji atau Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Undangan ini biasanya diberikan kepada instansi-instansi tertentu di Indonesia, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Perbedaan Utama:

  • Sumber Undangan: Haji furoda berasal dari undangan maktab amir (keluarga kerajaan), sedangkan haji mujamalah berasal dari undangan lembaga pemerintahan Arab Saudi.
  • Penerima Undangan: Haji furoda terbuka bagi masyarakat umum melalui agen perjalanan, sementara haji mujamalah umumnya diberikan kepada instansi atau tokoh tertentu.
  • Ketersediaan Kuota: Kuota haji furoda tergantung pada kebijakan maktab amir, sementara kuota haji mujamalah dialokasikan oleh lembaga pemerintahan Arab Saudi.

Perlu dicatat bahwa ketersediaan kuota untuk kedua jenis visa undangan ini dapat berubah setiap tahunnya, tergantung pada kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Memahami perbedaan mendasar antara haji furoda dan haji mujamalah penting bagi calon jemaah haji yang ingin menunaikan ibadah haji tanpa menunggu antrean panjang. Dengan informasi yang tepat, calon jemaah dapat memilih program yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.