Agus Jabo Priyono Kembali Pimpin PRIMA: Jejak Aktivis dalam Kabinet Prabowo-Gibran
Agus Jabo Priyono, tokoh yang dikenal dengan pengalaman panjangnya di dunia pergerakan dan politik, kembali dipercaya untuk menakhodai Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA). Penunjukan ini dilakukan pada perayaan hari lahir (Harlah) ke-4 PRIMA, menandai babak baru bagi partai yang meski tergolong muda, namun diisi oleh figur-figur yang kenyang asam garam perpolitikan nasional.
Dari Aktivis Kampus hingga Wakil Menteri
Lahir di Magelang pada tahun 1969, Agus Jabo mengawali kiprahnya di dunia aktivisme sejak menjadi kader Pelajar Islam Indonesia (PII) di bangku SMA. Semangat perjuangan itu terus berlanjut hingga ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Di kampus inilah, bersama rekan-rekan seperjuangannya, Agus Jabo mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD). PRD menjadi salah satu motor penggerak reformasi yang berhasil menumbangkan rezim Orde Baru pada tahun 1998. Anggotanya terdiri dari mahasiswa dan aktivis yang gigih menentang pemerintahan yang dianggap otoriter pada masa itu.
PRD kemudian ikut serta dalam Pemilu 1999, pesta demokrasi pertama setelah era reformasi. Kendati PRD tidak lagi mengikuti pemilu-pemilu berikutnya, semangat Agus Jabo untuk memperjuangkan aspirasi rakyat tidak pernah padam. Pada tahun 2021, ia bersama para mantan pengurus PRD mendeklarasikan berdirinya Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA). Partai ini hadir dengan visi keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan, berupaya menjadi wadah bagi suara-suara kaum marginal dan mereka yang termarjinalkan.
PRIMA di Panggung Politik Nasional
Di bawah kepemimpinan Agus Jabo, PRIMA menunjukkan ambisinya untuk memainkan peran strategis dalam konstelasi politik nasional, terutama menjelang Pemilu 2024. Meski pada akhirnya tidak ikut serta dalam kontestasi elektoral, PRIMA secara terbuka memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dukungan ini berbuah manis ketika Agus Jabo ditunjuk sebagai Wakil Menteri Sosial (Wamensos) dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran.
Fenomena ini sempat disinggung oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro. Juri mengomentari keberuntungan PRIMA yang meski tidak berlaga di Pemilu 2024, namun justru mendapatkan tempat di pemerintahan. Ia bahkan menyebutkan beberapa nama lain yang merupakan anggota atau simpatisan PRIMA yang juga menduduki posisi strategis di pemerintahan.
Menurut Juri, keberadaan PRIMA dalam pemerintahan meski tanpa melalui jalur pemilu merupakan fenomena unik yang patut dicatat dalam sejarah politik Indonesia. Ia menganggap bahwa PRIMA adalah partai yang sangat beruntung karena dapat meraih kekuasaan tanpa harus mengeluarkan biaya dan tenaga yang besar untuk mengikuti pemilu. Pernyataan ini memicu diskusi menarik tentang dinamika politik Indonesia dan peran partai-partai non-parlemen dalam pemerintahan.
Dengan kembalinya Agus Jabo sebagai ketua umum, PRIMA diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara, serta menjadi jembatan bagi aspirasi rakyat kecil dan kaum tertindas. Pengalaman Agus Jabo sebagai aktivis dan politisi diharapkan dapat membawa PRIMA menuju arah yang lebih baik dan memberikan warna tersendiri dalam perpolitikan Indonesia.